Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Antara Memakai dan Tidak Memakai Masker

16 Maret 2020   07:59 Diperbarui: 16 Maret 2020   12:38 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Danielle Levis Peluci/Unsplash

Sebelum turun dari KA Minggu pagi (15/03), seorang petugas bertanya apakah tadi saya mendapat pembagian masker di Stasiun Gambir. Saya menggeleng. Tidak ada pembagian masker di Gambir dan tidak ada pula pemeriksaan suhu tubuh penumpang untuk mengantisipasi persebaran Covid-19. 

Hanya ada cairan pembersih tangan tersedia di petugas pengecek tiket saat masuk ke area penumpang. Saya menggunakannya karena akan naik eskelator. Menjaga kalau-kalau saya menyentuh pegangan tangan di eskalator.

Suasana Gambir pagi itu lengang dan gerbong kereta nyaris kosong tanpa penumpang. Di gerbong Eksekutif 5 yang saya tempati hanya ada dua penumpang termasuk saya.

Saya sendiri tak membawa masker, hanya berbekal cairan pembersih tangan yang sempat dibeli jauh-jauh hari sebelum kisah Covid-19 merebak.

Dari berbagai informasi, sebenarnya masker tidaklah efektif bagi orang sehat untuk menangkal persebaran virus Corona. Namun, yang namanya pencegahan bercampur kecemasan, membuat kita meyakini setidaknya masker akan melindungi masuknya virus ke dalam hidung dan mulut (bagian yang ditutupi masker).

Dari berbagai sumber, terungkap hal berikut.

  1. Sifat virus Corona tidak menyebar melalui udara, tetapi melalui sentuhan dengan anggota badan orang yang terinfeksi, terutama tangan.
  2. Melalui tangan, virus efektif masuk ke dalam tubuh apabila kita menyentuh bagian wajah: mata, mulut, dan hidung tanpa sengaja.

Jadi, percuma menggunakan masker apabila tangan kita yang tersentuh virus digunakan untuk mengucek hidung dan mata atau menyentuh bibir.
Karena itu, masuknya virus Corona ke tubuh perlu dicegah dan diwaspadai jika terjadi hal berikut.

  1. Di dekat kita ada orang yang bersin dan terlihat tidak sehat, sementara ia tidak menggunakan masker. Hal yang dapat kita lakukan adalah memberinya masker---namun terkadang membuat orang itu tersinggung. Atau paling aman segera menjauhinya. Di sini masker yang kita kenakan menjadi berguna melindungi mulut dan hidung dari semburan selaput lendir bervirus yang ukurannya tak terlihat oleh mata. Namun, bagian tubuh kita yang lain tetap saja tidak terlindungi, termasuk pakaian kita. Untuk konteks Indonesia yang juga banyak orang sembarangan bersin serta seolah "merasa sehat" hingga tetap bepergian maka tindakan berjaga-jaga seperti ini diperlukan.
  2. Tanpa sengaja karena keluar rumah dan ke tempat umum kita menyentuh benda/barang yang juga turut disentuh orang lain, seperti tombol lift, uang kertas, pegangan eskalator atau tangga, dan tombol mesin ATM atau mesin debet. Maka dari itu, tangan kita berisiko menyimpan virus. Pencegahannya adalah sering membersihkan tangan, baik dengan cairan pembersih atau sabun yang tersedia di tempat-tempat itu. Hal lain tentu saja menahan diri untuk tidak menyentuh wajah meskipun sangat ingin Anda lakukan, apalagi jika ada yang gatal.

Logikanya cara paling efektif menghindari persebaran virus ini adalah mengurangi interaksi sosial di luar atau "perenggangan sosial" (distancting social) agar kita tetap di rumah demi mencegah sentuhan dengan orang yang terinfeksi atau benda yang melekat virus padanya. 

Anjuran untuk tinggal di rumah terkadang tidak sepenuhnya dipatuhi sehingga salah satu keputusan yang dilakukan oleh pemerintah adalah lockdown dengan menutup arus keluar-masuk penduduk dari suatu wilayah.

Dalam publikasinya, WHO memperkirakan masa inkubasi Covid-19 adalah 1-14 hari. Namun, pada banyak kasus, WHO mencatat bahwa masa inkubasi virus ini umumnya hanya lima hari. Salah satu hasil studi yang diterbtikan jurnal Annals of Internal Medicine pada 10 Maret menyebutkan bahwa masa inkubasi Sars-Cov-2 (virus penyebab Covid-19) rata-rata adalah sekira 5 hari. Jadi, perkiraan WHO sejalan dengan riset lanjutan.

Kita tentu agak sulit mendeteksi apakah seseorang sudah terpapar virus atau belum. Rentang waktu 5 hari termasuk lama, apalagi 14 hari. Sekarang beberapa pemerintah daerah melakukan penutupan kegiatan belajar di sekolah selama dua minggu (14 hari) tentu demi mencegah penularan pada orang-orang sehat dalam masa inkubasi virus tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun