Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Profesi Penulis, Terlihat Gagah dan Rentan Jalan-jalan

30 Januari 2020   13:35 Diperbarui: 16 Mei 2022   21:43 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Universal Studio Osaka, 2015 (Foto: Bambang Trim)

Saya bahkan menggabungkannya dengan keterampilan mengedit naskah sehingga saya juga menjual jasa penyuntingan.

***

Hal yang paling saya syukuri sebagai penulis jasa adalah "kerentanan" saya diminta mengunjungi banyak tempat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Saya pernah diundang ke Kyoto, mendarat di Osaka karena menuliskan autobiografi seorang pengusaha Jepang yang membuka perusahaan di Indonesia. Semua transportasi-akomodasi saya dibiayai, termasuk menginap di sebuah resort di dekat Danau Biwa yang harga semalamnya Rp12 juta.

Suatu kali saya juga pernah ke Freeport. Menumpang pesawat komersial yang dicarter Freeport, lalu sampai di Timika sambung naik helikopter ke Tembagapura. Itu pengalaman yang tidak terlupakan sebagai penulis. Sendirian berada di perusahaan tambang yang paling heboh se-Indonesia.

Saya juga pernah tinggal hampir dua bulan lamanya di PT Badak NGL, sebuah kilang gas yang pernah menjadi terbesar di dunia, di Bontang, Kalimantan Timur. 

Ada dua pekerjaan yang saya tuntaskan yaitu buku sejarah PT Badak NGL serta buku sejarah Kota Bontang berbasis foto masa lalu dan masa kini. Lebih dari Rp100 juta honor saya terima di luar akomodasi-transportasi bolak-balik Bandung-Bontang. 

Sewaktu menuliskan autobiografi seorang pengusaha kondang di Samarinda, Bapak M. Rusli, saya bolak-balik dan tinggal berhari-hari di Hotel Mesra Samarinda milik beliau. 

Pekerjaan saya melakukan wawancara, melakukan riset bahan, dan tentu saja menulis. Samarinda waktu itu seperti rumah kedua bagi saya.

Pengalaman tinggal berhari-hari di hotel juga saya alami ketika menuliskan buku petinggi Metropolitan Land (Metland), Bapak Nanda Widya. 

Saya tinggal dan bolak-balik di Hotel Horison Bekasi untuk mewawancarai beberapa narasumber, termasuk menteri dan mantan menteri. Para narasumber selalu bertanya latar belakang saya maka dengan gagah saya menjawab: Saya penulis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun