Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menakar Minat Membaca Buku

30 Juni 2019   06:54 Diperbarui: 30 Juni 2019   09:10 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Adi Rahman/Unsplash

Itu konkret, tinggal memikirkan strategi pencapaiannya, termasuk menghimpun kolaborasi dengan semua pelaku perbukuan atau pemangku perbukuan.

Saya masih melihat gerakan literasi sebagai ikhtiar parsial yang belum mampu melibatkan seluruh komponen perbukuan, bahkan seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Sering kali suatu daerah mengklaim sebagai provinsi atau kota paling literat, tetapi ukurannya belum jelas benar. 

Tak dapatkah pemerintah pusat menggelar riset dan survei untuk menentukan provinsi yang paling literat di Indonesia? Pertanyaan selanjutnya, ukuran literat itu apa?

***

BBW itu fenomenal dan yang membawa BBW ke Indonesia juga dari negeri jiran. Mau protes mengapa harus asing? Ibarat angin saja protes itu pada zaman kini karena sama halnya memprotes pertumbuhan gerai Starbucks di mana-mana yang menyasar kelas menengah Indonesia penyuka kopi dan nongkrong. 

Starbucks itu secara internasional mungkin nanti dapat diimbangi oleh Upnormal yang menawarkan satu menu bukan domain Starbuck yaitu mi instan.

Satu hal lagi sebenarnya minat membaca itu sulit menakarnya tanpa riset serius dengan beberapa variabel. Anak-anak kini yang keranjingan gawai (gadget) belum tentu tidak sudi membaca. 

Mungkin saja mereka membaca buku elektronik dengan sentuhan baru realitas tertambah (augmented reality). Mungkin juga di rumah-rumah mereka yang tidak ada buku bacaan dan para orangtua tidak mengenalkan buku sejak dini.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun