Saya berani menerbitkannya karena kontroversi yang dikandung buku Api Sejarah dilandasi dengan analisis akademis sang Profesor sejarah itu meskipun tetap ada yang kontra. Akan tetapi, ya bukan kontroversi namanya kalau tidak ada yang pro dan kontra.
Pada suatu ketika, seorang penulis pemula bertanya kepada saya, "Bagaimana caranya menulis agar cepat terkenal?"
Saya menjawab, "Gampang, tulis saja sesuatu yang menyerang orang terkenal, pasti cepat terkenal ...."
Itu saran ngawur untuk keinginan ngigau agar menulis cepat terkenal. Menulis memang salah satu jalan meraih popularitas, tetapi popularitas hendaknya dibangun dari karya-karya yang menjadi buah bibir karena kualitasnya, termasuk jika pun mengandung kontroversi adalah kontroversi yang berbasis riset dan dapat dipertanggungjawabkan. Tentulah popularitas itu akan menjadi kenangan bagi banyak pembaca bahwa si anu telah menulis buku yang berpengaruh atau mengubah sejarah.
Sekali lagi, saya bukan Bambang Tri yang tiba-tiba terkenal itu. Saya Bambang Trim, bahkan beberapa orang mengejanya dengan Bambang Trims. Trims ya ....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI