Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menulis untuk Dibaca (Plus Dikomentari)

10 Juli 2016   19:24 Diperbarui: 10 Juli 2016   19:29 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dalam kata pengantarnya, Jakob Oetama menuliskan: "... Sungguh menarik, justru saat ini, tatkala reformasi sedang berkembang menjadi masa pancaroba, sosok Manusia Indonesia seperti dilukiskan wartawan-budayawan itu lebih kuat lagi aktualitas dan relevansinya ...."

Sebelum jauh melantur malah membahas tulisan Mochtar Lubis, saya "kembali ke laptop". Tip jitu menulis untuk dibaca atau konkretnya menulis agar dibaca adalah keseringan dan kegemaran kita juga untuk membaca. Jika seorang penulis benar-benar bernafsu tulisannya dibaca sebanyak mungkin pembaca sasaran, jelas ia harus membaca sebanyak mungkin tulisan bermutu yang menarik minatnya. Jejak tulisan bermutu itu akan menitipkan memori di benaknya beginilah seharusnya menulis. Mustahil sebuah tulisan menjadi magnet ketika sang penulisnya sendiri benci membaca, kecuali, ya kecuali yang dituliskannya adalah sampah berbungkus parfum--sesuatu yang tidak mustahil pada zaman Kalabendu seperti sekarang.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun