Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang JANGAN JADI. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah Peringkat # 1 ========================================== Puji TUHAN atas IDE yang Engkau alirkan DERAS ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kelima Belas

9 Agustus 2022   02:41 Diperbarui: 6 November 2022   11:56 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kelima Belas

(Arsip Wajah Puisi Bams)

Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kelimabelas ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian keempatbelas, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kelimabelas ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian keenambelas, dan seterusnya.

Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.

DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):

1. Puisi | Rencana Merinci Empat Jiwa Huruf Hijaiyah

2. Macro Puisi: Jiwa Alif

3. Micro Puisi: Jiwa Ba'

4. Nano Puisi: Jiwa Ta

5. Fibonacci Puisi: Jiwa Tsa

6. Puisi | Rencana Merinci Hujan yang ke Atas

7. Macro Puisi: Hujan Tangis Khusuk Permohonan

8. Micro Puisi: Hujan Tangis Syukur Penerimaan

9. Nano Puisi: Hujan Tangis Ikhlas Penderitaan

10. Fibonacci Puisi: Hujan Tangis Sesal Pertobatan

11. Puisi | Rencana Merinci Berani Membunuh

12. Micro Puisi: Membunuh Sepi yang Menghantui Diri

13. Nano Puisi: Membunuh Iri yang Mengotori Hati

14. Macro Puisi: Berani Membunuh Rasa Malas Diri

15. Fibonacci Puisi: Berani Membunuh Sifat Tinggi Hati

16. Puisi | Rencana Merinci Perbuatan Puisi

17. Micro Puisi: Rancang Bangun Puisi

18. Macro Puisi: Pabrik Puisi

19. Fibonacci Puisi: Puisi Tanpa Pemuisi

20. Puisi | Rencana Merinci Berlatih

21. Macro Puisi: Berlatih Menghadapi Kegelapan

22. Micro Puisi: Berlatih Menghadapi Kesilauan

23. Micro Puisi: Berlatih Menghadapi Kesunyian

24. Macro Puisi: Berlatih Menghadapi Kegaduhan

25. Fibonacci Puisi: Berlatih Melatih Pengucapan

26. Macro Puisi: Berlatih Melatih Pendengaran

27. Micro Puisi: Berlatih Melatih Penglihatan

28. Nano Puisi: Berlatih Melatih Perasaan

29. Macro Puisi: Berlatih Mencermati Kenyataan

30. Nano Puisi: Berlatih Mencermati Harapan

31. Fibonacci Puisi: Berlatih Merasakan Keberhasilan

32. Nano Puisi: Berlatih Merasakan Kegagalan

33. Micro Puisi: Berlatih Memberi

34. Macro Puisi: Berlatih Menerima

35. Micro Puisi: Berlatih Sendiri

36. Macro Puisi: Berlatih Bersama

37. Puisi | Rencana Merinci Delik Aduan

38. Nano Puisi: Delik Aduan Rasa

39. Macro Puisi: Delik Aduan Cinta

40. Micro Puisi: Delik Aduan Rindu

41. Fibonacci Puisi: Delik Aduan Qalbu

42. Puisi | Rencana Merinci Kata

43. Macro Puisi: Kata Hidup

44. Micro Puisi: Kata Mati

45. Nano Puisi: Kata Sandi

46. Fibonacci Puisi: Kata Kunci

47. Puisi | Rencana Merinci Terdakwa dan Tertawa

48. Fibonacci Puisi: Terdakwa Tertawa-Tawa

49. Macro Puisi: Terdakwa Tak Tertawa

50. Micro Puisi: Terdakwa karena Tertawa-Tawa

51. Nano Puisi: Terdakwa karena Tak Tertawa

52. Micro Puisi: Tertawa-Tawa karena Terdakwa

53. Macro Puisi: Tak Tertawa karena Terdakwa

54. Puisi | Rencana Merinci Tatapan Mata

55. Micro Puisi: Tatapan Mata Menghindari

56. Nano Puisi: Tatapan Mata Membohongi

57. Fibonacci Puisi: Tatapan Mata Ceria

58. Macro Puisi: Tatapan Mata Sendu

59. Micro Puisi: Tatapan Mata Cinta

60. Nano Puisi: Tatapan Mata Rindu

61. Macro Puisi: Tatapan Mata Mati

62. Fibonacci Puisi: Tatapan Mata Benci

63. Puisi | Rencana Merinci Andai Puisi Korupsi

64. Macro Puisi: Andai Puisi Korupsi Kata

65. Micro Puisi: Andai Puisi Korupsi Makna

66. Fibonacci Puisi: Andai Puisi Korupsi Suasana

67. Nano Puisi: Andai Puisi Korupsi Metafora

68. Micro Puisi: Andai Puisi Korupsi Fiksi

69. Macro Puisi: Andai Puisi Korupsi Bukti

70. Puisi | Rencana Merinci Mendidik Hati Sendiri

71. Fibonacci Puisi: Kursi Tamunya Hati di Depan Sekali

72. Macro Puisi: Kursi Sahabat Hati di Kanan Kiri

73. Micro Puisi: Kursi Pengawas Hati di Empat Sudut Hati

74. Nano Puisi: Kursi Guru Pribadi di Tengah Diri

75. Puisi | Rencana Merinci Revolusi Puisi

76. Macro Puisi: Revolusi Puisi 1 (Puisi dan Kebijaksanaan)

77. Macro Puisi: Revolusi Puisi 2 (Puisi dan Kebangsaan)

78. Macro Puisi: Revolusi Puisi 3 (Puisi dan Lingkungan)

79. Macro Puisi: Revolusi Puisi 4 (Puisi dan Keadilan)

80. Micro Puisi: Revolusi Puisi 5 (Puisi dan Budi Pekerti)

81. Micro Puisi: Revolusi Puisi 6 (Puisi dan Teknologi)

82. Micro Puisi: Revolusi Puisi 7 (Puisi dan Ekonomi)

83. Micro Puisi: Revolusi Puisi 8 (Puisi dan Ideologi)

84. Nano Puisi: Revolusi Puisi 9 (Puisi yang Mengikuti)

85. Nano Puisi: Revolusi Puisi 10 (Puisi yang Diikuti)

86. Puisi | Rencana Merinci Metodologi

87. Fibonacci Puisi: Metodologi Pencarian Akar Masalah

88. Nano Puisi: Metodologi Pemecahan Masalah

89. Micro Puisi: Metodologi Penggunaan Solusi

90. Macro Puisi: Metodologi Perbaikan Solusi

91. Fibonacci Puisi: Menghidupi Metodologi

92. Puisi | Rencana Merinci Baju

93. Macro Puisi: Baju Kerja

94. Micro Puisi: Baju Cinta

95. Nano Puisi: Baju Taqwa

96. Fibonacci Puisi: Baju Doa

97. Micro Puisi: Baju Duka

98. Macro Puisi: Baju Ceria

99. Fibonacci Puisi: Baju Tidur

100. Nano Puisi: Baju Kubur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun