Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Stigma Penanda Bahaya

1 Oktober 2021   05:30 Diperbarui: 1 Oktober 2021   05:33 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lambang bendera setengah tiang dimaksudkan untuk peningkatan kewaspadaan. Sedangkan bendera merah putih yang dikibarkan sepenuh tiang, merupakan jawaban untuk menanggulanginya.

Budaya politik itu memberlakukan matriks sikap dan perilaku subjektif dan intepretatif. Apalagi kalau diberi label sebagai bahaya laten.

Berbicara tentang bahaya laten politik, selalu bersinggungan dengan tiga hal. Pertama, laten itu berobyek pada suatu paham yang tidak kelihatan, tidak nampak, dan tersembunyi. 

Kedua, ditengarai mampu berkembang menjadi sesuatu. Ketiga, memiliki berbagai kemungkinan bila ada yang memanfaatkan untuk alat mencapai tujuan tertentu.

Keberpihakan penanganan bahaya laten itu bisa pula beralasan ideologik. Ia bermain dalam senyap maupun gegap. Stigma lalu dijadikan penanda baku dalam dunia perpolitikan.

Dalam dunia politik praktis, bisa jadi tujuan itu menghalalkan cara. Dalam situasi yang paling memungkinkan, apa pun bisa terjadi.

Stigma memang bisa dijadikan alat politik penanda bahaya. Tapi di dalam praktik jangan terus "digebyah uyah". Lalu berkesimpulan tentang dampak langsungnya terhadap munculnya ancaman, kerawanan, risiko, bencana atau kegentingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun