Nasi memang masih sangat mungkin dihangatkan. Tetapi jika suatu saat sudah basi, alternatifnya lebih pas dijemur dikeringkan. Tentu tidak bisa dikembalikan menjadi nasi lagi.
Ideologi tidak bisa lepas dari ambisi. Wacana tentang asal usul ide menjadi penting, agar tidak terjerumus ke sifat peioratif. Ia disalah gunakan untuk spekulasi politik, antara lain juga menutupi realita yang sesungguhnya.
Ideologi bisa saja dikategorikan sebagai bahaya laten. Tersembunyi, bisa nyata, bisa misteri. Labelisasi mungkin efektif untuk menggiring opini. Itu karena punya jejak histori. Ada udang di balik batu, hanyalah pelaku yang paling tahu.
Masyarakat pun mungkin terbelah. Fakta politik memang menjadi makin subjektif, manakala dimanfaatkan untuk manuver berayun-ayun.
Berideologi tidak mesti hiruk pikuk seperti beruk. Banyak yang berkarya di dalam sunyi. Mereka juga berideologi. Dalam diam, justru mampu membungkam prasangka orang. Eksistensi diri itu bisa diraih tanpa harus berkoar-koar atau hanya terlihat sangar.