Selesaikan setiap pekerjaan dengan penuh tanggung jawab untuk menuntaskannya. Jangan tinggalkan pekerjaan yang setengah selesai. Bangun disiplin diri. Bangun pagi, rutin olahraga, dan belajar hal baru meski terasa sulit. Konsisten dengan goals yang telah ditetapkan. Jika tujuanmu belajar bahasa, lakukanlah setiap hari tanpa jeda panjang.
Jangan puas hanya dengan "mulai". Tuntaskan sampai kamu benar-benar menguasai skill tersebut.
"Tatag, Teteg, Tutug" lebih dari sekedar kata-kata, ia adalah sebuah siklus yang berputar menuju ke atas. Dimulai dengan membangun ketangguhan internal (Tatag), yang kemudian diperkuat oleh konsistensi dan prinsip hidup (Teteg), dan diakhiri dengan eksekusi yang sempurna dan bertanggung jawab (Tutug).
Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan distraksi, filosofi warisan leluhur ini justru semakin relevan. Ia mengajarkan kita bahwa kesuksesan bukanlah soal bakat atau keberuntungan semata, melainkan hasil dari ketangguhan, konsistensi, dan keinginan untuk menyelesaikan segala sesuatu dengan tuntas tas tas tas. Jadilah pribadi yang Tatag, Teteg, dan Tutug, bukan hanya untuk meraih kesuksesan duniawi, tetapi juga untuk membangun karakter yang kokoh dan bermartabat.
"Batu karang tidak hancur oleh ombak, justru ditempa menjadi kuat. Begitu pula hati yang Tatag, ia tidak goyah oleh cobaan, justru dibentuk menjadi tangguh."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI