Mohon tunggu...
Bambang Setyadi
Bambang Setyadi Mohon Tunggu... -

Seorang yang ingin mengerjakan dan menghasilkan yang terbaik, belajar dan terus belajar untuk meningkatkan kompetensi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menunggu Laga Indonesia-Vietnam

7 Maret 2012   11:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:24 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sebagai seotang warga negara yang baik tentulah sangat mengharapkan Indonesia dapat mengalahkan Vietnam dan melangkah ke Final. Seorang patriot sejati akan selalu membela negaranya, meskipun negara belum memberikan apa apa kepadanya,  jangan tanyakan apa yang telah negara berikan kepada kita, tetapi tanyakan apa yang sudah kita berikan kepada negara.

Tulisan ini terinspirasi karena begitu maraknya orang orang yang menghujat Timnas kita karena mereka diambil dari kompetisi yang berseberangan dengan kompetisi yang sudah mapan sebelumnya. Bukan maksud PSSI menganaktirikan kompetisi yang berseberangan, tetapi PSSI cuma berusaha menegakkan aturan yang ada. Kecintaan kepada klub yang berlebihan, seolah olah klubnya yang paling benar telah mengakibatkan rasa cinta pada Timnasnya sendiri luntur.

Kembali kepada rasa Patriotisme jadi teringat cerita Ramayana tentang seorang raksasa yang bernama Kumbokarno (Indonesia Kumbakarna ). Dikisahkan seorang Kumbokarno dijamu makan besar oleh Rahwono / Dosomuko ( Rahwana / Dasamuka ), setelah kenyang dimintanya berperang melawan balatentara Rama yang ingin membebaskan Shinta dari cengkeraman Rahwono. Kumbokarno merasa sudah  disuap oleh kakaknya maka seketika itu dimuntahkannya seluruh isi perutnya.

Selang beberapa waktu kemudian benar benar terjadi penyerangan oleh balatentara Rama, Kumbokarno yang masih tidur dibangunkan oleh adiknya Wibisono dan diberi tahu bahwa negara telah diserang oleh musuh. Berita ini memaksa Kumbokarno untuk berangkat ke medan laga walaupun dia sangat muak dengan tingkah laku kakaknya. Dalam peperangan dia maju bukan sebagai pembela kakaknya, tetapi kewajiban membela negaranya. Dengan kesaktiannya dia tidak mau menghancurkan bala tentara Rama, tetapi hanya menangkis panah panah yang mengarah ke negaranya, sampai tubuhnya tidak mampu lagi  menerima panah panah itu. Dan Kumbokarno pun gugur dalam membela negaranya, dia dianggap sebagai pahlawan.

Tulisan ini tertulis karena refleksi keprihatinan penulis terhadap lunturnya kecintaan sebagian orang Indonesia terhadap Timnas sepakbolanya hanya karena kecintaan yang membabi buta kepada klubnya. Semoga semua yang pernah menyintai timnas PSSI bisa kembali mendukung Timnas.

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun