- Pengembangan Bisnis Minyak, Mineral dan Energi.
Usai acara Rembuk Nasional ASPRINDO 2018, perwakilan ASPRINDO mengunjungi kediaman H. Soetrisno Bachir yang merupakan Ketua Dewan Penasehat ASPRINDO. Kunjungan tersebut selain memaparkan hasil kegiatan Rembuk Nasional serta Mukernas ASPRINDO juga meminta arahan serta bimbingan dalam hal pengembangan ekonomi kerakyatan yang dapat dijalankan ASPRINDO. Soetrisno Bachir sebagai Ketua Komite Ekonomi dan Industeri Nasional (KEIN) serta sebagai pengusaha Bumiputera yang sukses merupakan sosok tepat untuk meminta Brainstorming (Curahan Gagasan) dan berbagi pengalaman Bisnis dan Wirausaha.
Beberapa buah pemikiran dan analisis dari Narasumber dan para pengusaha peserta REMBUKNAS ASPRINDO, dapat digaris bawahi sejumlah catatan intisarinya, yaitu ;Â
Setelah mencatat pertumbuhan ekonomi 5 persen sepanjang 2017 yang lalu, Indonesia disebut-sebut bakal menghadapi masa-masa sulit pada tahun 2018 ini. Setidaknya ada dua hal yang dianggap menghantui situasi ekonomi 2018 - 2019.
Pertama, 2018 adalah tahun politik karena di 17 provinsi dan 153 kota/kabupaten digelar pesta demokrasi pemilihan kepala daerah serentak pada 27 Juni. Situasi politik bakal memanas dan dikhawatirkan mengganggu pertumbuhan ekonomi. Pada dasarnya tahun politik bisa memberi manfaat positif dan negatif. Manfaat positifnya, ekonomi bisa tumbuh melalui belanja partai politik. Biasanya pemilu menyumbang 0,1 hingga 0,2 persen pertumbuhan ekonomi. Sedangkan efek negatifnya ada pada sisi investasi. Investor akan wait and see, menunggu keamanan dan risiko yang lain terkait dengan investasi yang ditanam.Â
Kedua, ada kekhawatiran terjadi siklus krisis 10 tahunan setelah resesi melumpuhkan sebagian besar dunia pada 1998 dan krisis ekonomi 2008. Dunia pada 2018 pun dikhawatirkan akan jatuh pada krisis besar. Penyebab utama krisis 1998 adalah nilai tukar mata uang, terutama di Asia, yang tidak fleksibel, juga tidak ada sinkronisasi terhadap kurs dan capital inflow (arus modal masuk). Sedangkan penyebab krisis 2008 salah satunya akumulasi dari risiko perkembangan teknologi.
ASPRINDO ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia bertumbuh pesat dan dinikmati Bangsa Indonesia sesuai pasal 33 ayat 4 UUD 1945.Â
ASPRINDO bercita-cita ingin membangun ekonomi sesuai kearifan lokal masing-masing sehingga tiap daerah akan tumbuh sesuai cara hidupnya. Sekarang ini lebih baik membangun ekonomi sesuai kearifan lokal tiap daerah, seperti usaha peternakan di Nusa Tenggara atau Kalimantan diarahkan kembali ke perkebunan. Namun jika terealisasi, hal yang mutlak dibutuhkan adalah infrastruktur transportasi yang baik sehingga arus komoditas dalam negeri dapat berjalan lancar. Jangan sampai harga distribusi jeruk dari Pontianak ke Jakarta lebih mahal dari harga mengimpor jeruk dari luar negeri.Â