Agus Salim, Mahasiswa ULM Penerima Beasiswa IBFL Raih Juara 2 Internasional Short Writing Competition

Banjarmasin -- Dunia literasi kembali melahirkan kabar menggembirakan. Agus Salim, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sekaligus penerima beasiswa Indonesia Bright Future Leaders (IBFL), berhasil meraih Juara 2 Tingkat Internasional dalam ajang Short Writing Competition yang diikuti oleh tujuh negara secara daring pada bulan Agustus 2025. Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mencerminkan kontribusi nyata mahasiswa Indonesia di kancah global.

Kompetisi menulis singkat tersebut mempertemukan para penulis muda berbakat dari berbagai negara untuk menuangkan ide, gagasan, dan sudut pandang kritis dalam karya tulis yang padat namun bernas. Agus Salim berhasil mencuri perhatian dewan juri melalui karyanya yang dinilai memiliki kekuatan pesan, orisinalitas ide, serta keberanian mengangkat isu dengan cara penyampaian yang sederhana namun penuh makna.

Bagi Agus, menulis bukan sekadar aktivitas menuangkan kata-kata di atas kertas, melainkan sebuah medium untuk menyampaikan gagasan, menggerakkan pikiran, dan menghadirkan perubahan. "Saya percaya bahwa menulis adalah cara kita untuk meninggalkan jejak. Dengan menulis, kita bisa menginspirasi, memberi semangat, dan membangun kesadaran banyak orang terhadap hal-hal penting yang mungkin sebelumnya terabaikan," ujarnya saat diwawancarai.

Ia juga menekankan bahwa prestasi ini bukan semata-mata miliknya, melainkan hasil dari proses panjang yang penuh pembelajaran. "Saya bersyukur atas kesempatan ini. Kompetisi internasional ini membuat saya belajar banyak, bukan hanya tentang teknik menulis, tetapi juga tentang bagaimana menyampaikan gagasan secara efektif kepada audiens global. Harapan saya, capaian ini bisa memotivasi mahasiswa lain untuk tidak ragu mencoba, berkompetisi, dan terus berkarya," tambahnya.

Sebagai penerima beasiswa Indonesia Bright Future Leaders, Agus merasa terpacu untuk memaksimalkan potensi dirinya dalam berbagai bidang, termasuk literasi. Ia menganggap menulis sebagai jembatan yang mampu menghubungkan satu generasi dengan generasi berikutnya. Melalui tulisan, ide-ide bisa melintasi batas geografis, budaya, bahkan waktu.

"Saya percaya bahwa satu tulisan bisa memberikan semangat kepada banyak orang. Menulis adalah cara saya berbagi energi positif, membangun harapan, dan memotivasi generasi muda agar berani bermimpi besar. Prestasi ini saya persembahkan bukan hanya untuk diri saya, tetapi juga untuk semua mahasiswa Indonesia yang ingin membuktikan bahwa kita mampu bersaing di level internasional," tuturnya penuh semangat.

Capaian Agus Salim di tingkat internasional ini menjadi bukti bahwa literasi adalah kekuatan. Di tengah arus globalisasi yang kian cepat, kemampuan menulis memberikan ruang bagi generasi muda untuk menegaskan identitas, menyampaikan aspirasi, sekaligus menunjukkan daya saing bangsa. Melalui tulisan pula, mahasiswa Indonesia dapat berdialog dengan dunia, membawa perspektif lokal yang kaya nilai ke dalam percaturan global.

Ke depan, Agus bertekad untuk terus melahirkan karya-karya yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu memberi inspirasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dengan semangat yang ia bawa, Agus Salim ingin membuktikan bahwa menulis adalah salah satu jalan untuk menghidupkan harapan, menyebarkan semangat, dan membangun peradaban.