Sikh Temple Pasar Baru
Jln. Pasar Baru Timur No.11, RT.4/RW.3, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar
Jakarta Pusat  10710
Klenteng SIN TEK BIO
Kami berjalan kaki menuju Gang Kelinci . Gang Kelinci tidak asing bagi warga senior Indonesia umumnya karena lagu dengan judul nama gang ini sangat popular di masa kejayaannya. Ketika saya TK hingga SMP orangtua seringkali mengajak berbelanja di kawasan Pasar Baru. Penjahit jas Almarhum Ayah juga berada di kawasan ini. Saat berkunjung ke Pasar Baru, kamu sering mampir makan Bakmi Gang Kelinci yang legend itu. Namun kami tidak pernah ditunjukkan klenteng SIN TEK BIO yang telah berusia 5 abad ini. Klenteng yang dikelola oleh Yayasan Wihara Dharma Jaya saat ini dijadikan lokasi tujuan wisata religi bagi umat Kong Hucu dan Budha. Sepanjang tahun klenteng ini paling banyak mengadakan acara persembahyangan.
Di masa sekarang cukup sulit melihat Klenteng SIN TEK BIO bagi yang belum pernah ke sini atau jika tidak beratnya ke orang setempat. Seorang peserta dari KOTEKA ingin memarkir motornya di sini saat mengikuti trip Kebhinekaan namun tidak menemukan titiknya di Google Maps. Ternyata klenteng ini sekarang benar-benar berada di "gang senggol" alias tidak dapat dilalui kendaraan besar. Barangkali hanya dapat dilalui oleh sepeda ya.
Vihara terbagi menjadi dua. Bagian kanan yang merupakan bagian belakang vihara dapat dilihat di sebelah kanan saat menyusuri gang dari arah Bakmi Gang Kelinci atau Bakmi A Boen. Sementara di sebelah kiri adalah bagian belakang. Dulunya vihara hanya memiliki satu bangunan saja.
Di dalam klenteng ini terdapat petilasan Surya Kencana, tokoh Muslim dari Jawa Barat yang memiliki toleransi tinggi dan berjasa kepada sesama manusia tanpa memandang suku, agama atau ras.
Gereja PNIEL Menyimpan Kitab Suci Langka
Dari klenteng kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Gereja PNIEL yang terletak beberapa ratus meter dari gang klenteng berada. Memotong jalan melewati "pasar basah" membuat saya buru-buru mengenakan kembali masker secara benar.
Kami langsung memasuki ruang ibadah dan disambut oleh 2 pengurus gereja. Mereka menjelaskan tentang benda perlengkapan untuk acara pembatisan serta kitab suci yang semuanya berada di depan altar.