Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Rasionalisasi Popperian

1 Maret 2024   12:21 Diperbarui: 1 Maret 2024   12:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rasionalisme Popperian/dokpri

Popper sangat menginspirasi para sosiolog atau peneliti ilmu sosial, yang berusaha menerapkan prinsip-prinsipnya (falsifiability) pada ilmu-ilmu sosial. Memang, cita-cita rasionalis Popper menawarkan alternatif terhadap polarisasi antara positivisme radikal (menetapkan keunggulan "fakta mentah", sehingga merugikan teori) dan relativisme yang mempertanyakan kemungkinan objektivitas, pengetahuan objektif, dalam Ilmu Sosial. Hal ini memungkinkan adanya kritik terhadap induktivisme positivis sambil mengusulkan kriteria keilmuan yang didasarkan pada empiris, sehingga melawan godaan yang murni spekulatif atau benar-benar teoretis, sebuah pintu terbuka bagi "nabi palsu". Yang terpenting, teori Popper merupakan penghalang kuat terhadap subjektivisme, yang dalam ilmu sosial selalu mengancam validitas penelitian.

Hal ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa banyak prinsip yang mendasari teori Popper ditemukan pada filsuf sains Prancis lainnya, termasuk Bachelard, yang telah menginspirasi banyak sosiolog. Lebih jauh lagi, visi Popperian tentang ilmu-ilmu sosial adalah sebuah monisme epistemologis, yang menempatkan kriteria penilaian keilmuan ilmu-ilmu sosial di bawah kriteria penilaian ilmu-ilmu alam. Namun, monisme adalah postur epistemologis yang mendominasi semua ilmu sosial sejak penciptaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun