Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Empat Kebenaran Mulia Buddha

26 Februari 2024   21:43 Diperbarui: 27 Februari 2024   10:13 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajaran Buddha adalah serangkaian praktik yang membantu kita mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan kita dengan memahami hakikat sejati dari realitas.  Didirikan oleh Siddhartha Gautama di India 2.500 tahun yang lalu   agama Buddha menyebar ke seluruh Asia dan kini menjadi agama terbesar keempat di dunia. 

Sang Buddha menghabiskan sebagian besar hidupnya mengajarkan metode pencerahan yang ia sadari, sehingga orang lain bisa menjadi Buddha yang tercerahkan. Ia mengajari  setiap orang memiliki kemampuan berbeda atau  sama untuk menjadi seorang Buddha, dengan menghargai setiap orang mempunyai preferensi, minat, dan bakat yang sangat berbeda,dan kemudian  ia menemukan banyak cara untuk mengatasi keterbatasan dan mewujudkan potensi penuh mereka.

Aspek-aspek yang berbeda ditekankan dalam setiap budaya yang menganut agama Buddha, dan meskipun ada banyak bentuk agama Buddha, semuanya memiliki ajaran dasar yang sama.

 Ajaran Dasar Buddha, Empat Kebenaran Mulia. Ajaran Buddha yang paling mendasar dikenal sebagai Empat Kebenaran Mulia, yang merupakan empat fakta yang diyakini kebenarannya oleh makhluk yang telah mencapai pencerahan:

Kebenaran Mulia Pertama: Masalah Sebenarnya,  Meskipun ada banyak kebahagiaan dalam hidup, setiap makhluk   mulai dari serangga terkecil hingga tunawisma hingga miliarder   menghadapi masalah. Antara kelahiran dan kematian, kita menjadi tua dan sakit, dan orang-orang yang kita kasihi meninggal. Kita menghadapi kekecewaan dan frustrasi, tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, atau tidak kita inginkan.

Kebenaran Mulia Kedua: Penyebab sebenarnya dari masalah.  Permasalahan kita muncul dari sebab dan kondisi yang kompleks, namun Sang Buddha mengatakan bahwa penyebab utamanya adalah ketidaktahuan kita terhadap kenyataan: cara pikiran kita memproyeksikan cara-cara yang mustahil untuk menjadi diri kita sendiri, semua orang, dan segala sesuatu yang lain.

Kebenaran Mulia Ketiga: Penghentian permasalahan secara sejati.  Sang Buddha melihat bahwa kita bisa menyingkirkan semua masalah kita sehingga kita tidak perlu mengalaminya lagi, dengan menghancurkan penyebabnya: ketidaktahuan kita sendiri.

Kebenaran Mulia Keempat: Jalan pikiran yang sejati.  Masalah berhenti ketika kita menghilangkan ketidaktahuan dengan memahami kenyataan dengan benar. Kami melakukan ini dengan memahami bahwa setiap orang saling terhubung dan saling bergantung. Atas dasar ini kita mengembangkan cinta dan kasih sayang yang setara terhadap semua makhluk hidup. Ketika kita menghilangkan kebingungan kita mengenai keberadaan kita sendiri dan orang lain, kita dapat bekerja secara produktif untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Ajaran Sang Buddha. Dalai Lama membedakan tiga agama Buddha: 1/  Ilmu Pikiran Buddhis, Bagaimana persepsi, pemikiran dan emosi bekerja dari sudut pandang pengalaman individu, 2/  Filsafat Buddha, etika dan logika, dan pemahaman agama Buddha tentang realitas, dan 3 / Buddhisme, Kepercayaan pada kehidupan masa lalu dan masa depan, karma, ritual dan doa.

Ilmu pengetahuan Buddhis melengkapi ilmu saraf modern dengan memberikan peta komprehensif tentang berbagai fungsi kognitif pikiran, termasuk persepsi emosi, konsentrasi, perhatian dan ingatan, serta emosi positif dan negatif kita. Dengan menciptakan jalur saraf positif, kita dapat meningkatkan kemampuan pikiran kita yang bermanfaat.

Pemikiran Buddhis lebih bergantung pada penyelidikan daripada keyakinan, sehingga temuan-temuan ilmiah sangat membantu pemikiran Buddhis. (Dalai Lama ke-14). Pada tingkat fisik, ilmu pengetahuan Buddhis juga mencakup sistem medis canggih yang mencakup pengobatan banyak penyakit. Secara eksternal, ia menawarkan analisis rinci tentang materi dan energi, dengan banyak kesamaan dengan fisika kuantum. Ia juga membahas awal, kehidupan, dan akhir alam semesta, mengklaim aliran alam semesta sebelum masa kini tanpa permulaan apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun