Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Diskursus Ruang Publik (5)

14 September 2023   20:06 Diperbarui: 14 September 2023   20:17 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diskursus Ruang Publik (5)

Definisi Negara ini tampaknya menumbangkan perbedaan klasik filsafat politik modern antara Negara, sebagai entitas yang menjalankan pemerintahan, dan masyarakat sipil, sebagai wilayah di mana pemerintahan dijalankan6 . Konsep Negara ini nampaknya lebih dekat dengan konsepsi Hegelian tentang Negara sebagai sebuah contoh yang mengintegrasikan seluruh bidang semangat obyektif dan dengan demikian menjauhkan diri dari konsepsi Marxis tentang Negara sebagai suprastruktur hukum-politik pada umumnya. layanan kelas dominan secara ekonomi.

Dalam rumusan aslinya, konsep Gramsci, Antonio (1891/1937) tentang Keadaan integralHal ini bertujuan untuk memahami situasi historis perjuangan sosial di negara-negara kapitalis Eropa Barat. Ini adalah konsep yang muncul dalam konteks analisis Gramsci mengenai evolusi politik negara-negara kapitalis Eropa pada abad ke-19, dan khususnya situasi politik di Perancis.

Setelah Revolusi Perancis, kaum borjuasi mengusulkan sebuah program transformasi masyarakat secara menyeluruh, yang sepenuhnya mengemban tugas pendidikan dan pelatihan berbagai kelas sosial di negara tersebut. Gramsci menyoroti singularitas historis dari proses yang terjadi setelah Revolusi Perancis dan menganggap proyek sosial kelas borjuis yang berkembang dalam proses revolusioner ini merupakan asal mula masyarakat modern yang sebenarnya:

Revolusi yang dibawa oleh kelas borjuis ke dalam konsepsi hukum, dan dengan demikian ke dalam fungsi Negara, terutama terdiri dari keinginan untuk menyesuaikan diri (yang berarti etika hukum dan Negara). Kelas-kelas dominan sebelumnya pada dasarnya bersifat konservatif dalam arti mereka tidak cenderung menguraikan peralihan organik dari kelas-kelas lain ke kelas mereka sendiri, yaitu memperluas lingkup kelas mereka "secara teknis" dan ideologis: konsep kasta tertutup. Kelas borjuis memposisikan dirinya sebagai organisme yang terus bergerak, mampu menyerap seluruh masyarakat, mengasimilasikannya ke tingkat budaya dan ekonominya: seluruh fungsi Negara diubah: Negara menjadi "pendidik" (Gramsci).

Dalam pengertian ini, Gramsci, Antonio (1891/1937) mengambil penilaian terhadap karakter revolusioner borjuasi yang dibuat oleh Marx dan Engels dalam Manifesto Komunis . Namun, Gramsci pada tingkat politik menggandakan pertimbangan Marx dan Engels, yang tetap mengacu pada bidang ekonomi: walaupun mereka pada dasarnya menghargai revolusi yang dilakukan oleh kelas borjuis dalam cara produksi, Gramsci menekankan dimensi politik dan sosial dari hal ini . sebuah proses revolusioner yang melaluinya kaum borjuasi secara radikal mengubah seluruh institusi masyarakat sipil dan politik.

Oleh karena itu, hal ini bukan hanya perubahan dalam bentuk politik, melainkan keseluruhan program sosial yang bersifat etis dan pedagogis. Proses sejarah yang terjadi secara mendasar pada paruh pertama abad ke-19 di berbagai negara Eropa, dan dengan radikalitas khusus di Perancis, mengandaikan universalisasi proyek sosio-politik mereka sendiri oleh kaum borjuis, yang menjadikannya progresif secara historis saat ini.

Hal ini menyebabkan kaum borjuis meletakkan landasan-landasan baru yang menjadi landasan bagi berkembangnya masyarakat modern, di mana Negara tidak lagi sekadar sebuah entitas yang berada di atas masyarakat sipil dan hanya melakukan intervensi di dalamnya pada waktu-waktu tertentu, namun kini Negara telah merambah ke seluruh bidang kehidupan sosial. hubungan ke tingkat yang belum pernah terjadi dalam masyarakat sejarah sebelumnya. Dalam masyarakat ini, Negara pada dasarnya adalah sebuah badan politik yang bersifat memaksa.

Namun kini, Negara telah melampaui fungsi-fungsi sebelumnya dan telah menjadi Negara yang integral, yang melintasi semua tingkat kehidupan sosial dan tidak terbatas pada pemaksaan kepentingan suatu kelas, namun berupaya untuk menghasilkan konsensus di berbagai kelas sosial, mengintegrasikan kelas-kelas subaltern ke dalam proyek perkembangan historis yang luas dari kelompok sosial dominan. Proses ini dapat terlaksana berkat perkembangan yang dialami masyarakat sipil seiring dengan kemajuan revolusioner kaum borjuis. Pada saat ini, masyarakat sipil tidak lagi menjadi sebuah wilayah yang menentang negara dan menjadi sebuah wilayah yang saling melengkapi.

Dengan cara ini, hegemoni muncul sebagai bentuk hubungan sosial baru dalam masyarakat sipil, yang melaluinya praktik politik konsensus dilembagakan di wilayah ini, dibandingkan dengan sifat praktik politik kelas dominan yang pada dasarnya bersifat koersif dalam masyarakat historis sebelumnya. Namun sebagaimana masyarakat sipil kini secara intrinsik terkait dengan Negara, hegemoni ditemukan dalam hubungan yang saling melengkapi dengan pelaksanaan kekuasaan.pemaksaan negara , yang melaluinya hegemoni kelas dominan atas kelas subaltern dalam masyarakat sipil diperkuat. Negara integral justru merupakan pelembagaan dua tingkat hubungan antar kelas dalam masyarakat sipil dan masyarakat politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun