Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Derrida tentang Dekonstruksi (1)

9 April 2023   22:55 Diperbarui: 9 April 2023   23:37 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segala sesuatu yang lain benar-benar sekunder, dan Derrida   menjadi penjamin par excellence untuk fenomena di atas, di bawah, dan di antara itu, yang dibenci mereka disebut "operasi sekunder". Nyatanya, berkat Derrida, tidak hanya semuanya yang bisa dibicarakan. Semuanya bisa dibicarakan. Dalam imanensi penundaan dan pembedaan abadi, tidak ada zona perlindungan. Atau, seperti yang dinyatakan Derrida dalam pernyataannya yang paling relevan (Grammatology): "Tidak ada yang namanya eksterior tekstual."

Makalah ini membahas salah satu filsuf politik besar di zaman kita   Jacques Derrida. Karena tidak mungkin masuk ke semua bidang studinya,   dibatasi pada dua poin utama. Fokus pertama adalah teori dekonstruksinya.

Pertama ada kata sandi, yaitu kata yang diucapkan. Ini berubah dan berkembang, misalnya melalui hieroglif, tulisan bergambar di Mesir kuno, atau tulisan bergambar suku Inca dan demikian melalui proses transformasi yang pada akhirnya menghasilkan tulisan dan bahasa yang paling beragam di dunia. Bangsa Sumeria memiliki aksara tertulis pertama mereka sekitar 5000 SM dan sekitar 3800 SM. Disana  ada orang Mesir kuno menggunakan papirus sebagai media transmisi pertama untuk anak cucu.

Namun, lempengan tanah liat, lempengan batu, dan kemudian koin   mewakili permulaan tulisan yang disimpan. Era modern awal membawa kemajuan dalam penulisan dengan penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg sekitar tahun 1448.  

Mulai sekarang semuanya tidak lagi harus dilakukan dengan bantangan kesulitan dapat diproduksi dengan mencetak dan didistribusikan dengan kertas, yang demikian menjadi media penyimpanan par excellence. Di Eropa, alfabet adalah penyelesaian transformasi tulisan bergambar dan tulisan ini muncul. Bagi Derrida, menulis itu penting.Saya tidak melihatnya hanya sebagai tanda yang merepresentasikan sesuatu dan karena itu harus berfungsi secara reflektif statis, tetapi bagi tulisan Derrida dan dengan demikian teks adalah 'jejak'.

'Jejak' ini harus diproses secara ilmiah agar bisa memperjelas makna di baliknya. Metafora Derrida tentang jalur gerobak dapat digunakan sebagai contoh pemahamannya tentang Kitab Suci. Jalur gerobak ini mengarah ke gudang di mana berbagai hal terjadi. Mobil berhenti. Di properti itu, misalnya, ada gudang tempat tersedianya berbagai macam peralatan. Jejak gerobak menunjuk ke gudang dan isinya. Jejak dengan demikian memiliki fungsi yang, bagaimanapun, tidak dapat dihubungkan secara eksplisit dengan apa yang diharapkan. Itu mirip


dengan jejak tulisan yang mengalir melalui teks dan dapat membawa pembaca ke pemikiran dan interpretasi lain berulang kali. Seseorang dapat menginterpretasikan contoh jalur gerobak dengan pertanian terkait dengan cara yang sangat bervariasi. 

Derrida   melihat referensi tak terbatas ke jejak lain dalam tulisannya. Tidak hanya ada satu jalan untuk satu jalur dan karena itu tidak hanya satu teks dengan jalur interpretasi yang tepat. Tulisannya tidak berbunyi memisahkan kata-kata di ruang kuliah, namun meninggalkan bekas pada  atau kontras dengan jejak bahasa. Jejak yang masih bisa terbaca di masa depan. Bagi Rousseau, sebaliknya,   bagi Socrates, yang menghindari menulis, kata adalah senjata yang lebih ampuh daripada menulis.

Dengan Derrida itu berbeda. Dia tidak meniadakan kekuatan kata-kata dan ekspresi wajah serta gerak tubuh yang terkait. Namun, dia tidak setuju untuk melihat kata sebagai lebih kuat, tetapi menjelaskan dalam tulisannya tentang tulisan  bahasa yang sama dengan tulisan dan banyak jejak tulisan memungkinkan interpretasi yang tak terbatas. Jadi bagi Derrida tidak ada jalan buntu dalam menulis. Saat garis-garis ini terbentuk dan ditulis, kata-kata jatuh. 

Kata-kata ini bersimbiosis dengan naskah. Mereka diucapkan dan ditulis pada saat yang sama. Yang satu mengandaikan yang lain dan karena ada keseimbangan dan tidak ada struktur kekuatan, yang menjadi pemikiran penjajaran. Asal usulnya, jika ada, tidak ada dalam kata yang diucapkan, atau dalam bahasa.

Demikian pula, Foucault menggambarkan gerakan mutualitas bahasa dan tulisan ini. Dia mengacu pada geografi dan berbagai negara yang terletak berdampingan namun dapat masuk ke dalam hubungan yang paling beragam satu sama lain. Hubungan yang berbeda ini   dapat diterapkan pada kata-kata dalam teks, menghasilkan banyak makna dan referensi silang. Oleh karena itu, bagi Derrida, filosofi penulisan merupakan kunci dekonstruksi yang akan ditelaah di bawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun