Menurut Kant, dalil keberadaan Tuhan diperlukan untuk memberi manusia setidaknya harapan akhir yang baik untuk usaha-usahanya yang masuk akal. Tetapi ini tidak terjadi untuk kepentingan penebusan spekulatif manusia di akhir zaman. Yang utama, arti praktis dari dalil tersebut bertujuan pada ketenangan yang ada: manusia, yang dapat berpikir banyak dan membayangkan lebih banyak, tetapi sebenarnya hanya dapat mencapai sedikit, harus dapat puas dengan kekuatannya yang terbatas tanpa salah mengira alasannya. untuk menjadi. Tuhan dibutuhkan untuk menjaga kehidupan dari sudut pandang manusiawi.
Tapi: Tidak ada pengetahuan pasti tentang itu. Paling banter orang bisa percaya pada Tuhan. Iman adalah keberuntungan orang aktif. Bahkan wawasan Kant ini masih belum sepenuhnya dipahami.