Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Itu Cita-Cita Hidup "Para Pertapa"?

8 Mei 2021   14:36 Diperbarui: 8 Mei 2021   14:45 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Kesulitan lain dalam memahami tulisan Nietzsche terletak pada "bentuk aphoristiknya". Nietzsche berkomentar tentang ini di bawah ini: pada kasus lain bentuk aforistik menyebabkan kesulitan: terletak pada kenyataan bentuk ini tidak diambil dengan susah payah hari ini. Sebuah pepatah, yang diciptakan dan dituangkan dengan benar, belum "diuraikan" karena telah dibaca; sebaliknya, penafsirannya harus dimulai hanya sekarang,   membutuhkan seni penafsiran.  

Menjelang akhir kata pengantar, Nietzsche menunjukkan telah meletakkan pepatah di depan risalah ketiga, yang komentarnya adalah risalah itu sendiri: "Dalam risalah ketiga buku ini, saya telah menyajikan contoh dari apa yang saya  ingin 'menafsirkan' dalam kasus seperti itu.   Karena itu, Nietzsche ingin memberikan contoh bagaimana dia ingin dipahami. Dalam konteks ini  Nietzsche  menyerukan "membaca sebagai seni untuk dipraktikkan".  

Bersambung ke tulisan ke 2_ Apa itu Cita-Cita Hidup "Para Pertapa"?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun