Bahasa yang sesungguhnya memberikan pemahaman ialah bahasa ilmu positif [mengatasi pengetahuan teologis, dan metafisika]. Segala sesuatu nyata dapat dipahami dengan menentukan relasi-relasi tetap [hukum-hukum] Â atas dasar gejala-gejala;Â
Filasafat berfungsi mengolah dan mensintesiskan hasil-hasil segala ilmu [enam macam fundamental, terakhir sosiologi], dalam rasionalitas univokal denga memakai konsep-konsep jelas dan berarti positif uniform;
Tidak ada permanensi apapun dakan manusia, dan benda, sebab tidak ada substansi,  hanya terdapat arus gejala-gejala dan kesan-kesan yang tidak   diatur oleh tujuan apappun;
satu-satunya kenyataan adalah dunia material, semua substansi berhubungan satu dnegan lainnya,  mempunyai struktur  dasar [atom modern] , yang diatur dengan hukum-hukum uniform, memperkembangkan diri, dan bersifat abadi; semua unsur jiwa sebenarnya juga adalah sifat materi;
Ilmu-ilmu empiris hanya menemukan hubungan-hubungan faktual di antara fakta-fakta empiris, sulit dibuat simpulan pada pada hukum-hukum tetap,  filsafat akal budi  bertugas mensintesiskan  data fakta empirik untuk ilmu empiris lainnya;