Teori anti-Darwinian tentang asal-usul biologis yang diterima dengan baik dan diterima secara luas selama bertahun-tahun adalah evolusi kreatif. Teori ini berusaha menangani beberapa masalah utama teori Darwin, terutama asal usul informasi biologis. Dikembangkan oleh Henri Bergson, tingkat penerimaan teori ditunjukkan oleh fakta penulis dianugerahi Hadiah Nobel untuk karyanya di bidang ini. Ini adalah satu-satunya Hadiah Nobel yang pernah diberikan untuk teori asal-usul biologis biologis anti-Darwinian.
Elemen-elemen kunci dari neo-Darwinisme adalah penciptaan keanekaragaman biologis dan seleksi alam organisme yang lebih sehat. Kelangsungan hidup yang terkuat telah didokumentasikan dengan baik. Kesulitan yang masih tersisa termasuk masalah kedatangan yang paling cocok dan transformasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Darwin sadar solusi untuk masalah ini hanyalah "hipotesis sementara atau spekulasi," tetapi ia percaya itu adalah teori terbaik yang sejauh ini dirancang yang dapat menjelaskan asal-usul spesies "sampai yang lebih baik dikembangkan." Dia percaya teorinya akan "berfungsi untuk menyatukan banyak fakta yang saat ini dibiarkan terputus oleh sebab efisien".
Pada dekade sekitar tahun 1900, beberapa teori neo-Darwinian dikembangkan untuk menjelaskan asal mula informasi biologis baru, yang kebanyakan semuanya sekarang telah ditolak (Bowler 1990). Pada abad yang lalu, salah satu teori non-Darwinian yang paling berhasil dikembangkan untuk menjelaskan sumber bentuk biologis baru adalah evolusi kreatif, yang dirumuskan oleh filsuf Perancis, Henri Bergson (1859-1941).
Buku utama Bergson, Creative Evolution (1907, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1911), adalah buku terlaris yang diterjemahkan ke dalam dua puluh bahasa dan dicetak ulang berkali-kali. Keberhasilan buku itu sebagian karena Bergson, filsuf Perancis paling penting di usianya, menarik sejumlah besar pembaca (Fiero 1998). Untuk karyanya, Bergson, profesor dan ketua Departemen Filsafat di College de France dari tahun 1921 hingga 1926, terpilih ke Akademi Prancis, dan menerima Hadiah Nobel pada tahun 1927.
Teori evolusi kreatif dikembangkan oleh Bergson untuk menangani apa yang kemudian dianggap sebagai kesulitan utama Darwinisme. Yang paling serius yang Bergson coba jelaskan adalah fakta Darwinisme tidak memberikan penjelasan yang memuaskan untuk sumber informasi genetik baru yang dapat dipilih oleh seleksi alam. Teori Bergson mengusulkan mekanisme non-Darwinian untuk menghasilkan informasi genetik baru yang, pada gilirannya, memungkinkan mekanisme yang terdokumentasi dengan baik, termasuk seleksi alam, berfungsi.
Teori Bergson mendalilkan semua hasil kehidupan, bukan dari kekuatan mekanik seperti yang diajarkan Darwinisme, tetapi dari dorongan vital yang menyebabkan evolusi. "Fakta-fakta evolusi yang sebenarnya dapat ditemukan, bukan dalam penghilangan yang tidak layak secara mekanis, tetapi dalam gelombang kreatif kehidupan, dalam sebuah elan vital ". Teori Bergson sebenarnya adalah pandangan teleologis yang menarik bagi vitallan vital non-material ini (dorongan vital) untuk memandu evolusi ke arah tertentu. Lan vital ini , Bergson menyimpulkan, diinfuskan dalam semua materi dan merupakan sumber dari berbagai bentuk kehidupan yang hampir tak terbatas. Itu merupakan dorongan asli dari kehidupan pertama.
Ellan vital , Bergson menjelaskan, adalah kekuatan dasar seperti gravitasi atau elektromagnetisme dan, seperti mereka dan banyak fenomena fisik lainnya, asalnya tidak dapat dijelaskan. Bergson menggunakan "argumen ilmiah terperinci serta argumen filosofis" untuk mendukung pandangannya dan mendapatkan banyak pengikut di kalangan intelektual berpendidikan, termasuk Alfred North Whitehead dan filsuf George Santayana. Teori ini tidak mendapatkan pengikut abadi di antara ahli biologi naturalistik, dan teorinya tentang asal-usul kini telah ditinggalkan, sebagian besar karena kurangnya bukti empiris.
Meskipun sangat dipengaruhi oleh Herbert Spencer, John Stewart Mill, dan Charles Darwin, teori Bergson sebagian besar merupakan reaksi terhadap filosofi dan pandangan dunia naturalistik mereka. Beberapa orang mengklaim ia mencoba mengakomodasi evolusi dan teisme, tetapi tulisan-tulisannya menyatakan rencana vitalnya adalah satu-satunya solusi untuk masalah yang sangat nyata dan serius yang ia identifikasi dengan Darwinisme.
Di antara banyak masalah dengan Darwinisme yang coba diatasi oleh teori Bergson adalah fakta organ multisel adalah "keseluruhan fungsional yang terdiri dari bagian-bagian yang terkoordinasi" dan jika "hanya satu atau beberapa bagian yang kebetulan berbeda ... fungsi dari keseluruhan akan dirusak. Konsep ini, yang sekarang dikenal sebagai kerumitan yang tidak dapat direduksi, adalah dasar dari gerakan Desain Cerdas modern. Bergson menyimpulkan bahwa, karena kerumitan yang tidak dapat direduksi, pada setiap tahap sejarah dan perkembangan hewan
semua bagian hewan dan organnya yang kompleks | harus | telah bervariasi pada saat yang sama sehingga fungsi yang efektif dipertahankan. Tetapi benar-benar tidak masuk akal untuk menduga, seperti yang dilakukan Darwin, variasi yang terkoordinasi seperti itu bisa saja acak. . . . Beberapa lembaga selain seleksi alam harus bekerja untuk menjaga kelangsungan fungsi melalui perubahan bentuk yang berurutan.
Bergson menyimpulkan Darwinisme telah gagal menjelaskan mengapa hidup
