Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Platon: Charmides [6]

16 November 2018   22:40 Diperbarui: 16 November 2018   22:47 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian ini melihat dialog mengambil bentuk yang tidak bergantung pada tipuan atau godaan (seperti pada bagian pertama) atau pada perbedaan akademik kecil (seperti dalam banyak dari yang kedua). Di sini, Critias muncul sebagai lawan bicara yang agak tangguh, dan bukan hanya karena keterampilan retorikanya.

car6666-5beee43943322f3c4b58d414.png
car6666-5beee43943322f3c4b58d414.png
Dalam hal ini,   melambangkan dan sebagian melampaui lawan bicaranya yang tangguh, seperti Gorgias, yang memerintahkan lebih banyak pidato  pernyataan yang lembut dan satu kalimat yang sering kali merupakan tanggapan para korban Socrates di eliseus. Critias memiliki beberapa ide yang mendalam, dan   tidak malu dalam berdebat aktif dengan Socrates. Di beberapa titik, hampir seolah-olah Platon telah menanamkan sebagian pemikirannya sendiri dalam sosok Critias   meninggalkan ide-idenya sendiri dari dialog atau Socrates.

Filosofi aktif pada bagian Critias ini membangun ketegangan   nyata saat dialog berlangsung, ketegangan yang meledak, pada satu titik, menjadi krisis   luar biasa dalam dan redefinisi dari elenchus atau pengecekan validitas pengetahuan. Critias objek dua kali  Socrates hanya keluar untuk membantahnya daripada terlibat dalam segala jenis argumen produktif. 

Kali kedua keberatan ini dibuat, dialog berhenti mendadak dan Socrates merespon dengan emosi dan kemarahan yang jelas: "Dan bagaimana jika saya [hanya menyanggah Anda];" Socrates membuat klaim yang mendalam  penolakan seperti itu tidak lebih menguntungkan Socrates daripada di dalam Critias; debat filosofis sejati bukanlah tentang pendapat yang melekat pada orang-orang dengan ego, melainkan tentang kemajuan pengetahuan sejati melalui dekonstruksi bersama menghilangkan pengetahuan palsu  yang kita miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun