Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"The Apology", Platon (1)

19 September 2018   11:34 Diperbarui: 20 September 2018   23:37 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Platon The Apology: [1]

Plato's The Apology adalah sebuah laporan tentang pidato yang di buat Socrates pada persidangan di mana dia dituduh tidak mengakui para dewa yang diakui oleh negara, menciptakan dewa baru, dan merusak pemuda Athena. Namun, pidato Sokrates sama sekali bukan "permintaan maaf" dalam pemahaman modern kita tentang kata itu. Nama dialog berasal dari bahasa Yunani "apologia," diterjemahkan sebagai pertahanan, atau pidato yang dibuat dalam pembelaan.

Jadi, dalam The Apology, Socrates berusaha membela diri dan perilakunya - tentu saja tidak meminta maaf pada kasusnya. Sebagian besar, Socrates berbicara dengan cara percakapan yang sangat jelas. Socrates menjelaskan tidak memiliki pengalaman dengan pengadilan hukum, tetapi hanya mampu dengan cara Socrates terbiasa: dengan kejujuran dan keterus terangan.

Socrates menjelaskan bahwa perilakunya berasal dari ramalan oleh oracle di Delphi yang mengklaim bahwa dirinya adalah manusia di takdirkan  paling bijak dari semua pria. Menyadari ketidaktahuannya dalam sebagian besar urusan duniawi, Socrates menyimpulkan harus lebih bijak daripada orang lain hanya karena dia tahu bahwa dia tidak tahu apa-apa.

Untuk menyebarkan kebijaksanaan aneh ini, Socrates menjelaskan bahwa tugasnya adalah mempertanyakan manusia yang dianggap "bijaksana" dan menyampaikan tentang kemungkinan adanya kebijaksanaan palsu sebagai ketidaktahuan ('bodoh").

Kegiatan Socrates ini membuatnya sangat mengagumi pemuda Athena, tetapi banyak kebencian dan kemarahan orang-orang yang dipermalukan akibat ajaran mencintai pengetahuan. Dengan segala macam ancaman dan tuduhan tersebut maka tindakan Socrates dan  mereka tidak menyukainya sebagai alasan untuk diadili.

Socrates kemudian melanjutkan untuk menginterogasi Meletus, orang yang terutama bertanggung jawab membawa Socrates di hadapan juri atau pengadilan. Ini adalah satu-satunya contoh dalam teks "The Apology of theelenchus", atau pemeriksaan silang atau konfontir, dianggap  sangat penting bagi sebagian besar dialog Platonik.

Percakapannya dengan Meletus, adalah contoh yang buruk pada "The Apology of theelenchus", karena tampaknya lebih mengarah pada Meletus yang memalukan daripada menuju pada episteme kebenaran.

Dalam bagian lain yang penting dan terkenal, Socrates mengibaratkan dirinya sebagai seorang pengganggu yang memecut (cabuk) kuda malas merupakan  negara Athena. Socrates mengklaim tanpa kehadiran gagasan dia, maka negara cenderung tidur nyenyak (tidak mau berpikir dengan benar, bertindak benar).

Melalui  pengaruh Socrates memungkinkan menciptakan susana menjengkelkan (tidak nyaman bagi kemapanan) karena mungkin bagi sebagian manusia yang mengkontemplasikan gagasan Socrates dapat terbangun menjadi manusia  menghasilkan tindakan (agathon) yang produktif dan cerdas berbudi luhur.

Pada akhirnya hasil voting, Socrates dinyatakan bersalah dengan selisih tipis dan diminta untuk mengajukan gugatan keberatan. Socrates berkata jika dia telah mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan, kemudian wajib dihormati dengan argumentasi bahwa pendidikan dan pengetahuan yang dia ciptakan hanya demi melayani negara Athena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun