Maka jika ada warga negara dievalusi merusak masyarakat, atau masyarakat tidak percaya pada bupati, walikota, anggota DPR, Gubernur sampai presiden atau siapapun yang memiliki kekuasan public atau semua warga negara; dihitung pada kriteria jumlah 1/5 masyarakat mengumpulkan, atau terkumpul pecahan tersebut maka punggawa tersebut harus kenakan pemakzulan atau impeachment dibuang ke kepulauan seribu dan setelah 5 atau 10 tahun dan bertobat baru bisa dikembalikan menjadi warga negara kembali tanpa adanya sita harta benda dan propertinya.Â
Atau dilakukan amesti setelah menjalani isolasi social warga negara. Sistem Ostracism adalah penggambaran pada semacam bentuk kemarahan warga negara diwujudkan pada sanksi social warga negara yang tidak patuh, dan taat pada konsititusi negara, dan tata kelola yang baik, atau sekaligus bentuk proteksi kemungkinan pemimpin menjadi dictator dan menyalagunakan kekuasannya atau potensi menggangu stabilitas negara.
Misalnya nama warga negara Mr. X maka pemakzulan atau Ostracism cara Cleisthenes dilakukan dengan pecahan genteng atau sejenisnya dipakai voting dengan menulis nama Mr.X. Kalendernya dalam tiap tahun dalam sidang di Agora selalu dimungkinkan adanya proses pemakzulan atau ostracism pada seseorang atau beberapa orang, dan bisanya dianggap sah jika memenuhi prasyarat terentu misalnya 6.000 keping genteng. Model pemakzulan atau ostracism warga negara ini adalah cara Cleisthenes mencari dan menemukan sesorang yang bersalah pada konsititusi negara melalui sanksi social atau pengasingan.
Demikianlah ide Cleisthenes era Yunani Kuna, cara merawat ide Republic dikelola, dipertahankan, kejayaan reformasi dalam perspektif keberhasilan menciptakan peradaban kebudayaan sebagai output pemikiran jiwa rasional (ugahari). ***
Daftar Pustaka: Kosmin, Paul., 2015. A Phenomenology of Democracy: Ostracism as Political Ritual., Classical Antiquity. Volume 34, issue 4, page 121-166.
Robinson, Jr., 1952., Cleisthenes and Ostracism., American Journal of Archaeology. Volume 56. No. 1, page 23-56
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI