Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Money

Reinterprestasi Hermeneutika Ricoeur Bidang Auditing

13 Februari 2018   17:19 Diperbarui: 15 Februari 2018   08:36 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Caranya adalah dengan mendialogkan teks laporan keuangan pada ilmu-ilmu lain, mencari makna marginal, makna tersembunyi, dekonstuksi, idiologi, kecurangan, bahkan isi batin penulis laporan keuangan. Tujuan distansiasi mencabut teks dalam proses audit semacam ini adalah memastikan tiga hal yakni: (a) apakah teks tersebut bertolak belakang dengan fakta, atau tidak, (b) apakah ada kesalahan saji material terselip dalam teks laporan keuangan; (c) memastikan ada tidak praktik income smooting, kecurangan, atau creative accounting. Hanya melalui cara ini memungkinkan auditor memiliki kemampuan critique of pure reason model Kantian.

Dunia Teks. Teks laporan keuangan adalah diskursus berusaha mengungkapkan realitas dunia. Teks laporan keuangan menginformasikan aktivitas bisnis perusahaan periode tertentu. Diskursus  teks laporan keuangan bentuk komunikasi tak langsung  disingkap melalui struktur-struktur assets, utang, modal, pendapatan, beban, dan laba atau rugi. Secara aksiologi teks laporan keuangan harus dapat direpresentasikan pada investor atau kreditor  sebagai basis memproyeksikan kemungkinan yang dimilkinya. Apakah tindakan yang akan dilakukan setelah ada informasi disebut sebagai dunia teks. 

Numun pada sisi lain adalah auditor  bisa merepleksikan tindakan-tindakan apa  dilakukan pada dirinya sendiri sebagai pemberian opini audit, dengan demikian mendasarkan dirinya pada dunia teks agar bisa terungkap di dalam bahasa.  Ini juga menyangkut etika deontologis. Dengan pemahaman ini maka ada 3 dunia dipahami sekaligus: (a)  dunia asal teks laporan keuangan itu sendiri, (b) dunia yang diciptakan oleh teks laporan keuangan; (c)  dan dunia pemakai teks laporan keuangan.

Apropriasi. Memahami teks laporan keuangan adalah memahami diri sendiri, atau disebut subjektivitas auditor dan intersubjektivitas. Proses auditor memahami (Verstehen)  teks laporan keuangan melalui apropriasi, yaitu menyesuaikan dengan pandangannya sendiri (subjektivitas) sesuatu yang pada awalnya asing sebelum dilakukan proses audit. Hal ini disebut Otonomi atau Independensi.

Apropriasi adalah upaya integrasi  atau mempertemukan temuan audit pada seluruh proses penafsiran teks laporan keuangan  berdasarkan pada jiwa rasional manusia kepada kebaikan. Artinya bagimana auditor merespons terhadap sifat paradoksal, kontradiksi atau 12 Kriteria Kant  di dalam ruang dan waktu selama proses audit dilakukan. Auditor bersikap membuka diri pada fakta, kemudian menerima diri sebuah realitas. Ada tiga bentuk Pemahaman diri  yakni kritik ideologi, dekonstruksi, dan variasi imajinasi.

Kerterbaharuan Pemikiran Audit. Pada artikel ini saya menyajikan novelty pemikiran dalam bidang audit sebagai berikut. Hasil penelitian saya pada bidang audit adalah "mengabaikan teks laporan keuangan  dan membiarkan diri dibawa (diinterpelasi) oleh teks itu untuk masa depan. Artinya bukan  hal terpenting validitas dan reabilitas laporan keuangan tetapi audit adalah mempertanyakan soal problem penilaian soal aspek going concern, atau kemampuan perusahaan survive,  visi misi perusahaan pada masa mendatang, dan kebermanfaatan atau pragmatismenya.  

Model masa depan ini memaksa klien memastikan kemampuan (pengelolaan risk),  prediksi  daya saing dengan pendasaran teks laporan keuangan pada situasi yang dihadapinya pada waktu mendatang.  Dengan metode ini maka auditor memberi tekanan pada masa depan perusahaan,  dan bukan pada past event. 

Metode audit  ini adalah melupakan, mengabaikan, dan bahkan meniadakan makna ada dibalik  teks laporan keuangan historis tersebut pada makna literasinya, tetapi lebih penting memahami makna alegorisnya. Karena  teks laporan keuangan biasanya menyembunyikan sesuatu. Penafsiran teks laporan keuangan adalah sesuatu yang ada di depan, dan peleburan horizonnya. Tujuan audit: (1) memastikan ada atau tidak ada makna tersembunyi di balik tindakan dan makna tulisan perusahaan, (2) audit  laporan keuangan bukan dicari otentiknya, tetapi ditafsir makna menggunakan fakultas akal budi, karena yang otentik itu tidak pernah ada.Melalui transposisi diri, dan partisipasi, melampaui teks literasinya  maka auditor lebih baik pemahamannya dibandingkan dengan klien.

Adapun kelemahan ilmu audit bertumpu rekalkulasi, kecocokan, rekonsiliasi, dan kekakuan (rigit) pada standar yang dibuat oleh regulasi, dan bersifat alienasi.  Ada dugaan Standar Audit dan Standar Akuntansi memonopoli kebenaran, dan menindas. Disamping itu standar tersebut terlalu rinci sekali dan selalu direvisi atau tidak stabil. Kelemahan Standar Akuntansi, dan Standar Audit tidak pernah bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu, khususnya ideologi bersifat alienasi sebagai bentuk mencerabut dimensi-dimensi manusia, kesendirian, dan terisolasi pada dirinya sendiri. Bahwa semua struktur dalam akuntansi dan audit merupakan produk  budaya, bahasa, pendidikan, sebagai bentuk alienasi, kekerasan, dan keterpisahan. Pemikiran Karl Max, Feuerbach, terutama Hegel ada dua tipe alienasi; (1) alienasi sebagai pemisahan,  (2) alienasi merupakan penyerahan, diri pada the others. Wajar bila kemudian audit selalu dikaitkan dengan paradigm agency theory. ***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun