Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemampuan Intellijen Negara: Epistimologi "Ring of Gyges"

6 Februari 2018   14:19 Diperbarui: 6 Februari 2018   18:13 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemampuan Intellijen Negara: Epistimologi  "Ring of Gyges"   *)

Mengawali uraian ini saya mengutip  narasi ide dunia intelligent pada kisah  di tulis oleh Homerus,  pada  Iliad dan Odyssey, yang disusun pada suatu waktu antara abad ke-9 dan ke-6 SM. Kisah ini menceritrakan Iliad menuturkan tahun terakhir pengepungan Troya, sedangkan Odisseia menuturkan kepulangan Odyssey ke tanah airnya di Ithaka setelah penghancuran Troya. Mirip seperti kisah Mahabharata. 

Kata kunci kisah perang ini menunjukkan kemapuan "penyamaran, atau bentuk "ketidaknampakan" atau "ketersembunyian" dilakukan. Kesuksesan para prajurit Yunani: "penyamaran, atau bentuk "ketidaknampakan" atau "bersembunyi" di dalam Kuda Troya yang berukuran raksasa yang ditujukan sebagai pengabdian kepada Poseidon memungkinan tentara Yunani lulus masuk.  

Ketidaknampakan isi Kuda Troya tersebut menurut para petinggi Troya dianggap tidak berbahaya,maka Lulus, dan diizinkan masuk ke dalam benteng Troya. Sehingga pada malam harinya, pasukan Yunani keluar dari perut kuda kayu {("penyamaran, ketidaknampakan, ketersembunyian")} tersebut dan akhirnya merebut menang  di kota Troya. Kemenangan berikutnya adalah kemampuan isi perjalanan pulang Odysseus setelah 20 tahun berjuang.  Langkah di lakukan Odysseus, adalah "menyamar" sebagai seorang pengemis tua, menenun kain untuk mengecek istri yang lama ditunggalkan bernama "Penelope", kemudian memperoleh kembali cinta sejati diantara mereka. Odysseus menggunakan sandi dalam penyamaranya dengan menyebut " Iam no body" atau di kenal dengan symbol NN. 

Isi narasi ini sebenarnya adalah kata kunci dunia intelligent dan kehadirannya untuk mencapai kemenangan, melalui ketersembunyian, ketidaknampakan indra, atau penyamaran tanpa identitas. Ketersembunyian ini selalu memiliki metanarasi symbol-simbol metasemiotic, metahermeneutic, Symbolism, Imagery, Allegory, prosa puisi, bahkan melampui transliterasi bentuk komunikasi  sehingga memungkinkan adanya validitas data. 

Data yang valid melalui "tanda dan symbol secara sangat khusus yang hanya diketahui diri sendiri, oleh dirinya sendiri, untuk dirinya sendiri, dan hanya dipahami dalam wilayah terbatas (groupthink) akan menghasilkan presisi penyimpulan yang tepat, dan cepat dalam lingkup makro. Kata symbol "nomen nescio" atau  "anonymity",no id, (melakukan sesuatu tanpa dapat ditelusuri jejak atau tanpa jejak) dan masih banyak model komunikasi lainnya yang tidak mau saya  jelaskan semuanya takut melanggar etika. 

Inspirasi ilmu Intelligent adalah pada Buku Plato "Republic II (2:359a--2:360d)", narasi peristiwa "Ring of Gyges" (bisa ditafsir sebagai apa itu keadilan) tetapi saya memahami "ring of gyges"  menceritakan bagimana kemampuan Cincin milik "Gyges" memungkinkan terjadinya kudeta, karena memperoleh kemampuan tidak dapat dilihat dengan mata (ketersembunyian) untuk membunuh raja, dan berselingkuh dengan istri raja  untuk memperoleh kekuasaan. Gyges bukan apa-apa hanya tukang gembala hewan bisa berubah menjadi raja karena memilik kemampuan intelligent. 

Maka wajar hingga saat ini paradigm seluruh negara di dunia ini siapapun menguasi "intelijen" maka negara tersebut menjadi mampu menguasi seluruh alokasi sumberdaya apapun.  Ada jutan narasi lain dalam mitos dan perjalanan umat manusia tentang dunia intelijen (tidak perlu saya tulis meskipun saya paham). {Ring of gyges,  atau  ring of invisible} adalah pendasaran ontologi mendasari ilmu intelligent.

Perang Indocina kekalahan US Army dengan kekuatan Vietnam, terjadi antara 1957 sampai 1975. Bisa dijawab secara tepat "factor apa yang menyebabkan kekalahan disini. Bahwa Amerika adalah negara terkuat di dunia di bidang ekonomi, kuat di bidang militer harus kalah di perang  akibat kemapuan "penyamaran ketidaknampakan"  dengan kearifan local Viet Cong, yang berada diluar kemampuan nalar intelijen tentara Amerika. 

Mungkin tidak hanya itu tetapi ada alam metafisik atau data error yang tidak teliti. Memang good intelligent harus paham betul memfungsikan seluruh "pancaindra", membentuk persepsi yang dapat dipertanggungjawabkan, menguasai keakhlian matematika logika (aprori aposteori), paham  arah angin, bentuk tanah, satu helai daun jatuh, satu helai rambut tersisa, dan pergerakan ruang waktu tidak bisa ditolerasi pada tatanan rigoritas, dan kemampuan antisipasi, dan kemapuan divergensi convergensi.

Pada tiga kasus di atas saya dan masih ada ribuan narasi lainnya tidak perlu saya sampaikan.  Bahwa Dalil-dalil, dan kata Kunci Kemampuan Intelijen Negara adalah "mengetahui memahami segala bentuk pengetahuan (epsitimologi): melampui {"beyond  Ring of gyges"} pada bentuk: "penyamaran, ketidaknampakan, ketersembunyian".  Bagimana ini diterangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun