Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berawal dari Kaset Tape Bob Marley

17 Februari 2020   22:45 Diperbarui: 17 Februari 2020   22:39 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semasa Sma antara 2005-2007 silam, kebiasaan yang sering saya lakukan kala itu ialah mengkoleksi beberapa Kaset tape yang menurut saya bisa menjadi refrensi saya untuk "belajar" musik, karna, kala itu untuk menjadi anak band tidaklah mudah, kita harus belajar sendiri. Tanpa ada yang mengajari, bahkan saat itu informasi tentang musik pun masih sangat minim karna kala itu internet masih menjadi barang langka. Ya karna keadaan lah yang memaksa saya untuk bisa terus menaikkan kemampuan saya sendiri dengan cara mendengarkan band-band yang menurut saya bisa meningkatkan kemampuan belajar saya, itu sebabnya anak-anak muda pada zaman saya sangatlah kreatif, tangguh, bahkan mandiri, pantang menyerahlah pokoknya, karna pada zaman itu, segala sesuatu masih sangat langka, tidak seperti zaman sekarang,

Saat berkunjung ke toko kaset yang ada di kota Tarakan, mata saya tertuju ke kaset tape Bob Marley -- The Best of Bob Marley and The Wailers. Tanpa melihat koleksi tape yang lain, langsung saja saya meminta agar kaset itu segera di bungkus.saat melihat cover text pada album tersebut, saya memperhatikan dengan seksama gambar Bob marley tersebut, dalam hati bertanya-tanya, jenis lagu apa yang di tawarkannya, karna jujur pada masa itu, telinga saya belum pernah mendengarkan siapa itu Bob marley,

Sesampai di rumah, langsung saja saya memasukkan kaset tape ke dalam Tape pemberian bapak saya,

"i don't wanna wait in vain for your love"

"i don't wanna wait in vain for your love"

"i don't wanna wait in vain for your love"

"i don't wanna wait in vain for your love"

Ya, bagi mereka pendengar setia Bob Marley, lagu tersebut sudah tak asing lagi, lagu yang berjudul "Waiting in vain" lah yang membuat ketertarikan dan kecintaan saya akan musik Reggae.karna, menurut pemahaman saya, saat mendengarkannya, ada sebuah rasa yang tenang saat saya mendengarkannya, setelah mendengarkan satu album, Kaset Bob Marley lah yang menduduki peringkat pertama di deretan musik yang biasa saya putarkan di rumah saya.hehehe.

Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak informasi yang bisa kita gali, lewat keberadaan internet salah satunya, saya bisa mendapatkan apa yang ingin pikiran ketahui.

Setelah beranjak di bangku kuliah, semakin mudah saya mendapatkan informasi seputar Bob Marley lewat internet.Menurut sumber yang saya dapat di internet, Ternyata Bob Marley lah yang memperkenalkan Musik Reggae secara universal yang mengusung tema perdamaian dan perlawanan, karna pada saat itu, di Afrika masih dikuasai dengan sistem perbudakan dan penindasan.itu sebabnya Bob Marley menyuarakan kebebasan, perlawanan, cinta damai, kemanusiaan semata-mata demi menguatkan Kaum Afrika Kala itu.

Setelah melihat foto yang di sediakan Google, kala itu saya banyak melihat foto-foto Bob Marley yang berambut Gimbal.terus terang, pertama melihatnya, saya langsung tertarik untuk mengenakkan rambut gimbal. tanpa memikirkan tanggapan miring yang di berikan orang-orang di kemudian hari nanti. Ternyata, dari sumber yang ada di google menyebutkan bahwa Rambut gimbal memiliki arti sendiri bagi kaum Rastafarian di antaranya adalah bagian dari sumpah Leviticus yang melarang mereka untuk mencukur rambut ( tapi bukan berarti rastafarian ini selalu berambut gimbal, ada juga yang tidak ). Makna yang lain adalah gimbal melambangkan identitas mereka, agar mereka tidak lupa siapa mereka dan mengingatkan mereka kepada JAH (Tuhan) karena dengan rambut gimbal mereka terlihat seperti singa (Lion of Judah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun