Mohon tunggu...
Baladewa Arjuna
Baladewa Arjuna Mohon Tunggu... -

Think....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

‘Atheists for Jesus’ (2)

31 Desember 2015   09:14 Diperbarui: 2 Januari 2016   20:45 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

By: Arjuna Baladewa.

Catatan: Tulisan ini mencoba membandingkan argumentasi Richard Dawkins dan argumentasi Yesus Kristus. Mungkin membosankan karena sangat panjang. Tapi mungkin juga dapat memberikan sesuatu yang penting untuk dipertimbangkan. Dan karena panjangnya tulisan ini, maka saya membaginya dalam 4 bagian (yang tetap saja panjang). Ini adalah bagian yang kedua. Untuk bisa mendapatkan pengertian menyeluruh, saya menyarankan untuk membaca ke-empatnya secara berurutan. Bagian PERTAMA dapat dibaca DISINI.
----------------------------

 

Dalam tulisan saya di bagian PERTAMA, Richard Dawkins mengusulkan nama Yesus sebagai role model bagi moral super niceness yang dia impi-impikan untuk dimiliki oleh umat manusia – yaitu sesuatu yang tidak pernah dia temukan dalam dunia teori evolusinya Darwin. Dan Dawkins ingin agar moral super-niceness seperti itu menyebar ke seluruh dunia. Mari kita lanjutkan.

 

Menyebarkan Virus Kebaikan

Namun apapun pendapatnya, Dawkins tetap menyebut Yesus qualified untuk disebut sebagai human super niceness. Bila anda tidak percaya bahwa Yesus memiliki karakter moral super niceness seperti yang dibanga-banggakan oleh Dawkins, maka Dawkins mengutip pengajaran Yesus sendiri dari Injil Matius.

Inilah ayat-ayat perkataan dan ajaran Yesus yang dikutip sendiri oleh Dawkins:

“Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku (Yesus) berkata kepadamu:
• Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
• Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu..
• Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
• Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
• Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
(Dikutipkan oleh Richard Dawkins – dari Injil Matius 5.38-44).

Very nice bukan? Itulah sebabnya mengapa Dawkins ingin karakter moral seperti Yesus, disebarkan kepada sebanyak mungkin orang. Tapi bagaimana caranya?

Human super niceness is a perversion of Darwinism because, in a wild population, it would be REMOVED by natural selection. It is also, although I haven't the space to go into detail about this third ingredient of my recipe, an apparent perversion of the sort of rational choice theory by which economists explain human behaviour as calculated to maximize self-interest."

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun