Mohon tunggu...
Bahron Aji
Bahron Aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis

Bismillaah

Selanjutnya

Tutup

Trip

Potensi Desa Wisata di Kabupaten Ponorogo

4 Mei 2021   18:54 Diperbarui: 4 Mei 2021   18:54 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Desa Bringinan yang terletak di barat daya kota Ponorogo yang berjarak kurang lebih 14 Km dari pusat kota. Desa Bringinan mempunyai penduduk kurang lebih 1300 jiwa dengan sebagian besar pekerjaan masyarakatnya itu petani, buruh tani, dan TKP/PMI. Desa ini memiliki 3 dukuh, 13 RT, dan 5 RW yang dipimpin oleh Bapak Barno. Awalnya desa ini menjadi salah satu desa yang tertinggal di Kabupaten Ponorogo. Namun, sejak tahun 2019 sedikit demi sedikit mengalami perkembangan dan sampai saat ini sudah menjadi desa yang maju. Potensi dari Desa Bringinan sendiri adalah pembangunan yang mengarah pada potensi "Desa Adat Istiadat Sosial Seni Budaya dan Ekonomi Kerakyatan". Dalam pembangunannya, Pemdes Bringinan terfokus pada pembangunan sarana prasarana, pertanian, dan pembentukan kelompok masyarakat. Dikarena mayoritas penduduknya adalah petani, buruh tani, dan TKI/PMI. Pembangunan yang dimaksud adalah pembangunan sumur ter-intergrasi, pembangunan jalan dan jembatan, peningkatan sumberdaya petani dengan melibatkan  kelompok tani, pembangunan talut sungai, normalisasi sungai dan saluran. Desa Bringinan juga menerbitnya Perdes kewenangan skala desa, Perdes perlindungan PMI/TKI, Perdes Sumur Pertanian, Perdes BUMDes. Selain itu Desa Bringinan juga membuat surat pernyataan kesepakatan bersama masyarakat, terbentuknya Satgas Bringinan Bebas Satru (BBG). Dari segi kesehatan Pemdes Bringinan juga mengalokasikan anggaran hampir 10% dari APBDesnya. Mulai dari Kartu Bringinan Sehat (KBS) yang diberikan untuk masyarakat yang sudah berusia 50 tahun keatas, POSPINDU yang diberikan untuk remaja yang berkonsultasi kesehatan dan juga pemberian bimbingan dalam rangka deteksi dini kanker serfik, posyandu balita untuk mengurusi anak-anak balita, ibu hamil, serta pemberian vitamin untuk ibu hamil yang bertujuan mengurangi dampak resiko pada janin. Untuk segi pendidikan Desa Bringinan mengoptimalkan fasilitas pendidikan seperti SD, TK, PAUD, MADIN, TPQ, dan pendidikan nonformal lainnya. Desa Bringinan juga mendirikan rumah baca desa dengan fasilitas buku-buku bacaan, tv, komputer, laptop, internet, dan penyediaan dana pendidikan melalui SHU Bumdes.

           Desa Glinggang yang terletak di sebelah barat kabupaten ponorogo  di kecamatan sampung dan menyimpan kearifan lokal dengan budaya dan tradisi. Dengan luas wilayah mencapai 149,28 hektar, sebagian besar penduduk Desa Glinggang juga bermata pencaharian dibidang pertanian. Desa glinggang terdiri dari 3 dusun yang dipimpin oleh Bapak Rianto, secara geografis desa ini dilintasi oleh jalur antar provinsi Ponorogo-Wonogiri. Disisi lain mata pencarian warga tidak hanya dari sektor pertanian, namun juga dari pabrik industri kecil salah satunya budidaya jamur yang nantinnya akan digunakan sebagai camilan keripik jamur dan ada juga keripik tempe yang dijual secara online. Di bidang peternakan masyarakat Desa Glinggang juga mengelola usaha telur puyuh yang hasilnya sangat menguntungkan. Untuk mengasah kreativitasnya, masyarakat membuat usaha kerajinan tangan seperti tas plastik, anyaman bambu dan konveksi. Untuk membantu penghasilan masyarakat sambil menunggu hasil panen, Pemdes membuat program untuk hasil harian masyarakat dengan menanam berbagai tumbuhan toga  seperti, cabe, tomat, terong dan sebagainya. Hasilnya bisa dijual untuk menopang kebutuhan sehari-hari . Untuk menambah penghasilan mingguan masyarakat, dilaksanakan kegiatan car free day yang dilakukan di sepanjang jalan masuk Desa Glinggang agar masyarakat bisa menjual apa pun yang mereka kelola. Selain itu untuk penghasilan bulanan juga dilakukan program festival-festival yang bertujuan untuk menarik pengunjung  dari luar Desa Glinggang dan para pengunjung bisa membeli  produk-produk dari hasil masyarakat Desa Glinggang. Di Desa Glinggang masyarakatnya juga tidak meninggalkan akar budayanya yaitu tradisi gejug lesung dan methik panen raya yang menjadi bukti warisan leluhur. Festival yang dilakukan di Desa Glinggang merupakan icon desa yang tetap terjaga ditengah derasnya arus modernisasi saat ini. Sebab menjaga tradisi dan budaya bukan hanya sebagai rasa hormat kepada leluhur namun memastikan keragaman nusantara tetap terjaga sampai turun temurun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun