Mohon tunggu...
Bahran Andang
Bahran Andang Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati Budaya Inovasi dan Social Enterprise

Chairman INDEFO (Social, Politic and Economics Research)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi, Bukan Gubernur "Kotak-kotak"

18 Oktober 2012   06:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13505439321628014385

[caption id="attachment_204700" align="aligncenter" width="620" caption="Gubernur DKI, Jokowi ketika menemui warga diberbagai kawasan kumuh Kota Jakarta."][/caption]

Jakarta: Sangat tidak lazim melihat pemandangan  Jokowi yang kini menjadi Gubernur Jakarta, melaksanakan tugas kedinasan menemui masyarakat di kawasan kumuh disekeliling Jakarta didampingi oleh orang-orang yang masih menggunakan identitas tim sukses (baca: baju kotak-kotak). Langkah mereka terus menguntit Jokowi, persis ketika kampanye pilgub yang lalu. Meski tak ada larangan untuk menggunakan identitas tersebut namun hendaknya dipahami bahwa tatkala seorang dipilih dan dilantik menjadi  pemimpin, maka seketika itu menjadi pemimpin untuk seluruh warganya. Tak terkecuali Jakarta.

Uforia dan keberadaan para "penguntit" Jokowi tersebut setidaknya merasa risih dan memahami bahwa aksi mereka dapat menimbulkan kesan tidak elegan bagi sebagian warga Jakarta yang kebetulan tidak sama pilihan saat pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang lalu. Mereka harusnya tahu dan menjaga marwah Jokowi-Ahok sebagai pemimpin seluruh warga Jakarta. Jokowi kini harus berdiri untuk semua golongan. Bukanlah Gubernur pemilik baju "kotak-kotak."

Dikotomi pendukung dan bukan pendukung Jokowi sudah berakhir. Jangan dinodai dengan aksi-aksi yang tidak simpatik dan over acting lainnya. Karenanya dapat menimbulkan fragmentasi sosial yang dapat menghambat kinerja Jokowi-Ahok yang kini warga Jakarta sedang menunggu realisasi janji dan program yang dilontarkan saat kampanye. Dukunglah dan beri kesempatan keduanya untuk berkonsentrasi menyelesaikan kompleksitas permasalahan Jakarta.

Sebagai sesama pendukung Jokowi, penulis mengimbau agar para relawan dan simpatisan memiliki sikap elegan dan simpatik dengan tidak lagi menggunakan simbol-simbol yang bernuansa sektarian tatkala mendampingi perjalanan dinas Jokowi dan Basuki T. Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Rasa kebersamaan dan soliditas warga Jakarta harus tetap dijaga karena merupakan faktor penting sukses tidaknya kedua pemimpin ini mengemban amanat mulia warga Jakarta.

salam,

Bahran Andang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun