Mohon tunggu...
Bahasa Kita
Bahasa Kita Mohon Tunggu... -

Kami cinta bahasa Kami ingin menulis bersama Kami ingin belajar bersama Kami ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Salah jurusan kuliah? Putar Balik atau Lanjutkan?

9 Maret 2015   20:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:56 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425906851180814201

“Hidup adalah pilihan. Pilihlah hal baik dan jalankan pilihan itu dengan cara yang baik pula”

Hidup memang pilihan. Kita hanya tinggal memilih jalan mana yang ingin kita lewati untuk mencapai tujuan. Ada ke arah yang baik bahkan ada juga ke arah yang kurang baik. Apa harus dengan jalan yang lurus atau jalan yang berliku banyak tikungan. Apa harus memasuki jalan-jalan sempit dan gelap tanpa penerangan.

Dan perlu kita ketahui ketika berada dalam perjalanan tentunya banyak sekali halang rintang. Ada yang tersesat, ada yang harus memutar mutar bahkan ada yang akhirnya beralih tujuan.

Hal ini berkaitan dengan bahasan kita kali ini.

Bagi kalian yang sekarang masih berseragam putih abu dan sedang duduk di kelas 3, pernah adakah yang bertanya,

“Mau melanjutkan kuliah dimana dek? Jurusan apa?”

Jawabannya pun beragam. Ada yang sudah mantap dengan pilihannya dan menjawab lantang “Kedokteran, keperawatan, kebidanan, keguruan, sipil, dll”

Ada pula yang masih bingung menentukan jurusan kuliah, dan sebagiannya lagi bagaimana pilihan orangtua saja.

Bagi yang masih bingung menentukan pilihan, ada tips nih untuk kalian yang mau melanjutkan sekolah agar tidak salah jurusan.

1.Kenali bakat dan minat

Bedakah bakat dengan minat? Tentunya beda.

Menurut Munif Chatib dalam bukunya yang berjudul “Orangtuanya Manusia” menjelaskan bahwa:

Bakat adalah aktivitas yang disukai anak yang berasal dari internal manusia. Faktor internal sendiri diantaranya gen atau bawaan dalam diri anak yang sudah ada sejak lahir. Bakat biasanya terlepas dari pengaruh lingkungan, walaupun ada pula sedikit pengaruhnya.

Sedangkan minat atau bisa disamakan dengan kesenangan yaitu lingkungan diluar diri anak yang membuatnya membutuhkan aktivitas tersebut. Faktor lingkungan ini membuat seseorang tertarik untuk melakukan aktivitas yang disukainya. Minat inilah yang bisa berubah-ubah karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Misalnya seorang pianis yang tidak memiliki bakat, namun karena dia memiliki minat yang besar sehingga terus menerus mempelajari cara bermain piano yang baik, ia pun akhirnya bisa menjadi seorang pianis yang handal dan terkenal.

Dari situ sudah bisa dibedakan bukan apa itu bakat dan apa itu minat? Bakat dan minat ini jika diarahkan dan dikembangkan dengan baik akan membuat seseorang memiliki keterampilan tertentu yang luar biasa. Jadi, kenali minat dan bakat lalu pilih jurusan kuliah yang sesuai dengan minat dan bakat tersebut.

2.Konsultasikan dengan orang tua

Ketika kita sudah tau bakat dan minat kita, konsultasikanlah segera dengan orang tua, agar orang tua bisa memahami, mengarahkan, dan mendukung kita untuk kuliah yang juga sesuai dengan bakat atau minat kita. Orangtua pasti mengerti dan melihat apa bakat dan minat anaknya. Namun ketika ada ketidaksesuaian dengan orangtua mengenai pilihan yang akan kita pilih. Bicarakanlah dengan baik. Tidak ada orangtua yang ingin menjerumuskan anaknya bukan? Jadi pastikan ada restu orang tua ketika memilih jurusan yang ingin kita pilih. Itu penting sekali.

Selanjutnya bagi kalian yang sudah beralih dari ‘siswa’ menjadi ‘mahasiswa’ tapi masih bingung juga karena ternyata jurusan yang kalian pilih itu menurut kalian “salah”, tidak sesuai dengan bakat dan minat, dan itu berefek menjadi malas-malasan masuk kuliah bahkan belajar pun tidak serius. Lalu apa harus balik kanan bubar jalan? Tentunya tidak. Salah jurusan kuliah bukan berarti salah arah dan menyerah. Ada beberapa cara yang mungkin bisa membantu supaya tetep semangat kuliahnya dan tidak menyerah ketika salah jurusan.

1.Putar balik

Hal yang mudah dikatakan namun sulit dilakukan ya ini. Pindah jurusan. Maka ketika tidak sesuai dengan bakat dan minat kita, segeralah pindah jurusan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: restu orang tua, biaya, waktu, dan tenaga. Nah, pindah jurusan ini mungkin berlaku untuk mahasiswa baru yang masih semester-semester awal. Kalau sudah semester semester akhir? Cobalah berpikir ulang soal biaya, waktu, dan tenaga yang sudah dikerahkan hingga sampai ke titik itu.

2.Tetap bertahan

Bertahan dengan ketidaknyamanan. Bukan bukan. Bukan begitu maksudnya. Ketika sudah berada di tingkat-tingkat akhir dan masih saja tidak merasa nyaman dengan jurusan yang tidak kita minati, bertahanlah! Selesaikan apa yang sudah seharusnya diselesaikan. Bahkan ketika “kesalahjurusanan” itu membuat kita sampai malas berangkat kuliah dan belajar kita harus ingat bahwa orangtua kita menunggu kita memakai toga. Takut soal pekerjaan? Banyak jalan menuju tempat yang kita inginkan dengan cara yang tidak terduga. Dosen kuliah saya di tempat saya menimba ilmu pernah berkata “kuliah bukan untuk jadi apa, tapi untuk bisa apa”. Jika kamu memiliki kemampuan, pekerjaan pun akan mengikuti, InsyaAllah.

3.Kembali menyusun rencana

Salah jurusan jangan merasa tersesat dan berpikir tidak bisa sukses. Kenapa tidak kita kembali menyusun rencana-rencana baru yang luar biasa? Gantungkan lagi impian-impian baru dan raih dengan jalan yang berdeda.

4.Aktif

Kita juga perlu mengisi waktu luang. Misalnya ikut organisasi atau UKM. Banyak sekali organisasi-organisasi atau UKM kampus. Pilihlah dan ikutilah yang sesuai dengan minat kita. Semakin banyak ilmu yang akan diperoleh. Ilmu baru kita dapat dan ilmu yang kita minati pun terus bisa kita tekuni. Jika kita suka bermain musik atau menari, ikutilah UKM seni, dll. Banyak pengalaman yang bisa kita ambil dari organisasi ataupun UKM yang kita ikuti yang tidak kita dapatkan di bangku kuliah.

5.Ubah sudut pandang

Ketika kamu berpikir tidak bisa, maka kamu tidak akan bisa lakukan itu. Tapi, ketika kamu yakin kamu bisa dengan usaha yang terus dilakukan, kamu pun pasti bisa. Lakukan dengan ikhlas, ubahlah sudut pandang. Setiap orang dalam menyikapi sesuatu tentunya dengan cara pandang yang berbeda-beda. Maka ubahlah cara pandang yang positif.

Penulis buku “Rainbow”, Andy Stevenio dengan quote nya “Seburuk apapun satu hal, jika kita melihatnya sebagai hal positif niscaya nilai positiflah yang akan kita dapatkan.” Karena itu, berpikirlah positif, jangan resah, jangan takut dengan masa depan. Banyak jalan menuju kesuksesan, dan mungkin inilah salah satu jalannya. Nikmatilah. Cintai apa yang kamu jalani.

6.Bersukur

Ingatkah perjuangan kita saat mengikuti SNMPTN? Belajar dengan sungguh agar bisa masuk perguruan tinggi yang kita idam-idamkan bukan? Banyak motif dibalik keinginan kita kuliah di jurusan dan perguruan tinggi tertentu. Tapi yang terpenting, bersukurlah. Banyak diluar sana yang tidak seberuntung kita. Banyak yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena berbagai hal. Janganlah membenci yang sudah seharusnya kita jalani.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (Q.S Al-Baqarah : 216).

Ada yang tidak kamu ketahui di ujung sana. Ada jalan yang baik yang sudah Allah rancang yang akan membuatmu menjadi yang terbaik didepan sana. Tetaplah berusaha, bersyukur dan lakukan yang terbaik.

Salah jurusan bukan berarti kamu tidak bisa berhasil, mungkin jalan berbeda harus kamu lalui menuju sukses.

Semoga bermanfaat.

Novita Yulia Ayu Wulansari

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun