Gosip Rumah Tangga Selebriti: Hiburan atau Pelampiasan Kolektif?
Belum selesai satu pasangan artis cerai, muncul kembali yang lainnya. Media sosial selalu ramai membahas urusan rumah tangga orang lain, mulai dari KDRT hingga perselingkuhan, yang alih-alih dibahas secara bijak, justru digunakan untuk memojokkan laki-laki atau perempuan dengan komentar seperti, "Cowok ya pasti begitu," atau "Cewek itu memang nggak cukup satu," dan ucapan-ucapan lain yang tidak berdasar data apa pun.
Ketika Isu Strategis Tenggelam di Tengah Sorotan Drama
Hal seperti ini sah-sah saja diperbincangkan, namun di sisi lain, ada hal-hal yang justru dikesampingkan: harga cabai yang terus naik, saham Indonesia yang anjlok, serta berbagai aspek ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak yang tampaknya sedang tidak baik-baik saja. Beberapa minggu lalu, perang dagang antara Amerika dan China memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian dunia  belum lagi negosiasi yang gagal antara Indonesia dan Amerika.
Pelarian Emosional dan Ilusi Kelegaan dalam Konsumsi Gosip
Ironisnya, orang-orang justru lebih tertarik pada hal-hal yang nyentrik, seperti klarifikasi artis hingga podcast eksklusif, sementara berita soal pendidikan dan ekonomi hanya lalu-lalang seperti pop-up iklan yang langsung di-skip. Mengapa hal demikian terjadi? Apakah karena masyarakat kita sudah benar-benar tidak peduli dengan pemerintah yang "begitu-begitu saja"? Ataukah kita yang mencari pelarian instan dengan mengurusi dapur orang?
Jawabannya mungkin tidak sesederhana "karena hiburan lebih menyenangkan." Kehidupan yang melelahkan membuat kita cenderung suka berilusi  menyimak keretakan rumah tangga orang lain terkadang membuat kita merasa bahwa hidup kita tidak seburuk itu. Bukan berarti tidak boleh tahu soal dunia hiburan, tapi jika gosip-gosip tersebut lama-kelamaan menjadi candu, kita bisa tak sadar bahwa banyak energi kolektif yang habis untuk hal-hal yang sebenarnya tidak berdampak langsung terhadap hidup kita.
Algoritma yang Mengabdi pada Clickbait dan Sensasi
Isu sosial dan ekonomi di Indonesia memang tidak ada habisnya. Pemerintah yang kerap membuat kebijakan nyeleneh sering kali membuat masyarakat muak. Mungkin inilah yang membuat banyak orang jadi apatis terhadap keadaan sosial ekonomi negeri ini. Berbeda dengan gosip-gosip artis yang selalu menyajikan babak baru  makin kita mengikuti, makin kita bisa menebak "plot twist" dari dramanya. Hal semacam ini justru membentuk algoritma media sosial: media yang menyajikan berita-berita panas selalu ramai diklik, sehingga konten teratas terus didominasi oleh kabar perceraian atau perselingkuhan selebritas.
Scroll Tanpa Henti: Ketika Dunia Nyata Hanya Jadi Latar