Mohon tunggu...
Bagus Suminar
Bagus Suminar Mohon Tunggu... Wakil Ketua ICMI Orwil Jawa Timur, Dosen UHW Perbanas Surabaya dan Pemerhati SPMI Perguruan Tinggi

Ayah dgn 2 anak dan 1 cucu, memiliki hobi menciptakan lagu anak dan pemerhati manajemen mutu pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa SPMI Perlu Inspirasi dari Para Guru TQM

14 Desember 2024   16:36 Diperbarui: 14 Desember 2024   18:36 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai ilustrasi, peningkatan standar kompetensi lulusan harus dirancang dengan visi jangka panjang untuk menciptakan manfaat berkelanjutan bagi lulusan dan masyarakat. Perguruan tinggi tidak cukup hanya memenuhi standar internal, tetapi juga perlu menunjukkan dampak sosial-ekonomi yang positif. Hal ini mencerminkan peran strategis perguruan tinggi sebagai agen perubahan yang mendukung pertumbuhan masyarakat, baik secara intelektual maupun ekonomi.

Sebagai contoh, sebuah perguruan tinggi menerapkan pendekatan quality loss function dengan fokus pada pengabdian masyarakat melalui program pelatihan teknologi berbasis pertanian untuk petani lokal. Program ini dirancang untuk meningkatkan hasil panen dan produktivitas usaha petani. Dalam proses pelaksanaannya, perguruan tinggi mengevaluasi efektivitas pelatihan melalui survei dan hasil produksi petani setelah program selesai. Hasil analisis menunjukkan bahwa materi pelatihan perlu disederhanakan agar lebih mudah dipahami dan diterapkan. Berdasarkan evaluasi ini, program pelatihan diperbarui dengan penggunaan metode visual, seperti gambar dan video interaktif, yang lebih relevan dengan kebutuhan petani. Hasilnya, terjadi peningkatan signifikan dalam produktivitas pertanian, sekaligus memperkuat citra perguruan tinggi sebagai lembaga yang relevan, inovatif, dan peduli terhadap kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Teori 2 Faktor: Memadukan SPMI dengan Motivasi Intrinsik

Mengintegrasikan Filosofi TQM dalam SPMI

Dengan mengadopsi pemikiran para guru TQM seperti Deming, Juran, Crosby, Ishikawa, dan Taguchi, perguruan tinggi dapat memperkuat SPMI dam PPEPP institusi secara komprehensif. Filosofi dan metode yang mereka tawarkan memberikan inspirasi, panduan strategis untuk menjalankan siklus PPEPP dengan lebih optimal.

Lebih dari sekadar memenuhi kewajiban formalitas administratif, penerapan PPEPP berbasis TQM menciptakan budaya mutu yang holistik. Budaya ini mendorong kreatifitas, menjaga keberlanjutan, dan memastikan perguruan tinggi tetap relevan di tengah perubahan global.

Sebagai contoh, sebuah perguruan tinggi di Indonesia mengintegrasikan pendekatan dari guru TQM dengan siklus PPEPP. Dalam Tahap Peningkatan Standar, perguruan tinggi tersebut menggunakan data dari PD-Dikti untuk menyesuaikan standar akademik sesuai kebutuhan industri dan tren global. Dengan melibatkan unit pengelola program studi (UPPS) dan mitra industri, mereka menetapkan standar baru yang lebih tinggi (melampaui) dari SN-Dikti, khususnya dalam aspek keterampilan teknologi digital. Hasilnya, lulusan memiliki daya saing yang lebih kuat di pasar kerja, sekaligus memberikan kontribusi nyata pada kebutuhan masyarakat lokal dan global.

Baca juga: Mission Differentiation dan Positioning: Pilar Baru SPMI?

Penutup

Dalam era Industri 5.0, perguruan tinggi di Indonesia perlu menjadikan SPMI sebagai tools strategis untuk mencapai keunggulan. Dengan memadukan prinsip-prinsip TQM dari para guru mutu, perguruan tinggi tidak hanya mampu menjaga standar SPMI yang telah ditetapkan, namun juga terus meningkatkan (secara kualitatif dan kuantitatif) standar baru yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Melalui penguatan SPMI yang didukung oleh pendekatan berbasis knowledge management, pendidikan tinggi dapat terus menjadi pilar unggulan dalam mencetak generasi terbaik dan berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara. Stay relevant!

Deming memimpin dengan visi terang,
Juran merancang mutu yang tak pernah hilang.
Dengan Ishikawa dan Crosby bergandeng tangan,
SPMI melangkah, membangun harapan.

Referensi

  1. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2024). Pedoman Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi Akademik. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
  2. OpenAI. (2023). ChatGPT [Large language model]. Diakses melalui https://openai.com/chatgpt
  3. Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
  4. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2023). Organizational behavior (19th ed., Global ed.). Pearson.
  5. Sallis, E. (2002). Total quality management in education (3rd ed.). Kogan Page.

Oleh: Bagus Suminar, dosen UHW Perbanas Surabaya, direktur mutupendidikan.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun