Mohon tunggu...
Bagus Sudewo
Bagus Sudewo Mohon Tunggu... Gen Z | Contributor Writer

Salam Literasi!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Musim Bediding: Cara Mengusir Dingin dengan Kehangatan Sosial & Hygge Indonesia

26 Juni 2025   21:11 Diperbarui: 26 Juni 2025   21:11 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim bediding itu unik, ya? Selain hawanya yang dingin menggigit, langitnya juga seringkali terlihat super bersih, biru tua, tanpa awan sedikit pun. Bintang-bintang di langit malam pun jadi terlihat tajam dan jelas banget. Nah, kondisi ini, ternyata bisa jadi metafora sempurna buat kondisi pikiran yang kita idam-idamkan: pikiran yang lapang, jernih, dan tenang .

Langit Jernih, Pikiran Plong

Coba deh bayangkan. Saat bediding, tekanan udara tinggi bikin awan-awan pada bubar. Kelembapan udara juga rendah, jadi nggak ada uap air yang bikin langit kelihatan buram. Hasilnya? Langit plong, bening, dan cakrawala seolah tanpa batas .

Mirip banget sama pikiran kita. Dalam psikologi kognitif, awan itu bisa diibaratkan sebagai segala distraksi, pikiran campur aduk, kekhawatiran, atau informasi berlebihan yang numpuk di kepala kita . Kalau "awan-awan" ini bertebaran, pikiran kita jadi keruh, susah fokus, dan gampang overwhelmed. Tapi, saat "awan" itu hilang, kesadaran kita jadi lapang, bening, dan siap untuk menyerap ide-ide baru atau menyelesaikan masalah dengan lebih jernih .

Udara dingin bediding juga punya efek ajaibnya sendiri. Udara yang sejuk dan kaya oksigen di pagi hari itu bisa meningkatkan aliran darah ke otak kita, bikin kita lebih waspada dan fokus . Sama halnya dengan pemandangan langit yang luas tanpa penghalang; itu bisa bantu otak kita untuk rileks dari fokus yang melelahkan dan beralih ke mode "fasinasi lembut" yang bikin pikiran jadi segar dan bening . Jadi, kalau kamu merasa pikiran kusut atau gelisah, mungkin yang kamu butuhkan bukan cuma selimut, tapi juga "langit" yang cerah di kepalamu.

Kapan Waktunya "Bersih-Bersih" Pikiran?

Sama seperti rumah yang perlu dirapikan secara berkala, pikiran kita juga butuh sesi mental decluttering. Ini artinya, kita membersihkan "ruang" kognitif kita dari pikiran, tugas, atau informasi yang nggak penting biar kita bisa lebih konsentrasi dan emosi jadi lebih lega.

Kapan sih momen paling pas buat mental declutter ini? Ada beberapa waktu emas yang bisa kamu manfaatkan:

Pagi Hari: Ini prime time banget! Gangguan masih minimal, jadi kamu bisa brain-dump atau menulis apa pun yang ada di pikiranmu selama 5-10 menit. Ini cara ampuh untuk memulai hari dengan pikiran yang bersih dan lapang.

Sebelum Tidur: Kalau kamu sering susah tidur karena pikiran muter-muter, coba deh tuangkan semua kekhawatiran atau daftar hal yang perlu kamu lakukan besok ke kertas atau aplikasi. Ini bantu otakmu untuk "menutup tab" dan kamu bisa tidur lebih nyenyak .

Akhir Pekan: Waktu luang di weekend itu kesempatan emas. Banyak orang memanfaatkan Sabtu/Minggu untuk merapikan rumah sekaligus pikiran, karena ritmenya lebih santai dan nggak terburu-buru.

Intinya, mental decluttering itu paling efektif kalau jadi kebiasaan kecil yang konsisten, bukan proyek besar yang justru bikin kamu tambah beban.

3 Jurus Jitu Mental Declutter yang Bisa Langsung Dicoba

Gimana, siap membersihkan "langit" di pikiranmu? Ini ada tiga ide praktis yang bisa langsung kamu coba dari sekarang, tanpa perlu nunggu besok:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun