Akhirnya Fahmi dan Aysel selamat meskipun kaki dan muka Fahmi di balut oleh perban, tetapi akibat ganco itu kaki kiri Fahmi harus di amputasi tetapi Fahmi tidak mau membuangnya begitu saja, Aysel membujuk Fahmi dengan segala cara Fahmi tetap teguh dengan pendiriannya. Amel dan Hamzah masuk membujuk Fahmi agar mau merelakan kaki kirinya demi kehidupannya sehingga amel menyatakan cintanya kepada Fahmi dan ingin dilamar Fahmi dengan mahar mau mengamputasi kaki kirinya, tetapi Fahmi bersikeras tidak mau dan teguh dengan pendiriannya meskipun akan membawa kepada kematian, lalu Fahmi menenggelamkan dirinya dalam membaca Al-Quran
Tak lama kemudian subki yang telah mengurus tiket pesawat Fahmi untuk pulang ke Indonesia datang membawa teman akrabnya Ali sejak di pesantren, semenjak dia di Indonesia dia telah menikah dengan Nur jannah. Dan Ali juga membawa seorang perempuan bernama nuzula, Fahmi kaget dan merasa nuzula seperti orang lain, nuzula mengasih surat wasiat dari kyai arselan bahwasannya Fahmi di suruh mengambil alih pesantren yang di tinggalkan oleh kyai arselan dan menikahi salah satu santriwati terbaik di pesantrennya.Â
Saat itu nuzula nangis meminta maaf dan ingin kembali kepada fahmi agar dianggap menjadi anaknya Kyai arselan lagi meskipun beliau sudah meninggal. Fahmi menolak karena dia telah berbuat zina kepada yang bukan mahramnya.
Lalu Nuzula menjelaskan panjang lebar tentang apa yang telah di buat semasa di jakarta, nuzula tidak pernah sedikit pun melakukan hal-hal yang diharamkan oleh agam kecuali setelah dia menikah dengan Fahmi dan Fahmi mencium bibirnya itu kali pertama nuzula di sentuh oleh laki-laki.Â
Dan akhirnya Fahmi mau menerima nuzula kembali menjadi istrinya, meskipun keadaan Fahmi tidak baik-baik saja nuzula sangat mencintai Fahmi. Nuzula menemani Fahmi hingga sembuh. Dan menikmati bulan madu di istanbul dengan bahagia
Terimakasih
