Mohon tunggu...
Zulfikri SN
Zulfikri SN Mohon Tunggu... Pensiunan Kehutanan Bengkulu -

jika mengeluh bukan solusi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selangkah Menuju Singgasana

14 Juli 2018   17:48 Diperbarui: 14 Juli 2018   18:10 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Laga semi final pertama tanggal 11 Juni 2018 Rabu dini hari, Perancis sanggup mengalahkan Belgia hanya dengan sebiji gol. Permainan berjalan sangat menarik sejak kick-off. Kedua tim menampilkan permainan terbuka dan terlibat jual beli serangan.

Pada babak pertama dua kali gawang Perancis mendapat ancaman dari Eden Hazard, dan Toby Alderweireld.

Begitu juga dengan gawang Belgia tak luput dari ancaman pemain Perancis. Tembakan jarak jauh Blaise Matuidi bisa diamankan.  Menyusul sundulam Olivier Giroud yang masih melenceng, dan tembakan jarak dekat Benjamin Pavard yang digagalkan Thibaut Courtois dengan kaki. Hingga turun minum skor 0-0 tak berubah.

Gol baru tercipta pada babak kedua melalui sundulan Samuel Umtiti, memanfaatkan tendangan sudut yang diambil Antoine Griezmann.

Walaupun masih terjadi saling serang antara kedua tim,  namun tidak ada tambahan gol sampai berakhirnya pertandingan. Dengan demikian Perancis melenggang ke partai final, untuk ketiga kalinya. Sebelumnya tahun 1998, dan 2006.

Laga semifinal kedua, Kroasia mengalahkan Inggris dengan skor 2-1, sekaligus menguburkan impian membawa sepakbola pulang ke pangkuannya. Football it's not coming home.

Inggris mendominasi jalannya pertandingan. Pada menit ke-5  Kieran Trippier mencetak gol cepat melalui tendangan bebas langsung. Sampai turun minum, skor tetap 1-0 untuk kemenangan The Three Lions.

Pada babak kedua, baik Kroasia maupun Inggris sama-sama menaikkan intensitas serangan. Kroasia berhasil menyamakan skor melalui umpan silang Sime Vrsaljko yang disontek dengan baik Ivan Perisic. Skor berubah menjadi imbang 1-1.

Berakhirnya waktu normal dengan hasil seri 1-1, pertandingan berlanjut ke babak tambahan. Petaka datang di kubu Inggris, setelah Mario Mandzukic mencetak gol pada menit ke-109. Gol kemenangan ini mengantarkan Kroasia menantang Perancis, yang telah lolos terlebih dulu ke babak final.

Kroasia melakukan lompatan jauh, dan sukses besar melewati capaian peringkat tiga tahun 1998. Ini juga menjadi final pertama Vatreni julukkan Timnas Kroasia dalam Piala Dunia sepanjang sejarah mereka.  

Perebutan Peringkat Tiga

Perebutan peringkat ketiga menjadi pertemuan kedua antara Belgia dengan Inggris di Piala Dunia 2018. Laga masih akan berlangsung seru.

Di fase grup, Belgia mengalahkan Inggris dengan skor tipis 1-0. Inilah kesempatan Inggris untuk menebus kekalahan itu.

Perburuan peringkat tiga juga tetap menarik bagi Belgia. Paling tidak, mereka berhasil melampaui peringkat empat tahun 1986 di Meksiko. Kala itu Belgia diperkuat Jan Ceulemans, Eric Gerets, Enzo Scifo, dkk.   

FIFA
FIFA
Perancis vs Kroasia : Momentum Lahirnya Juara Baru

Skuat Kroasia merupakan kumpulan para petarung. Bayangkan, tiga laga krusial di fase knock out harus  dilalui secara ketat, menguras stamina, serta tambahan waktu.

Di mulai pada laga 16 besar mengalahkan Denmark, lalu menjungkalkan tuan rumah Rusia di perempatfinal, dan mengandaskan Inggris di semifinal.

Kroasia sebagai tim “spesialis extra time” di Piala Dunia 2018, dan menjadi tim keempat yang bertanding hingga babak tambahan pada tiga pertandingan dalam satu Piala Dunia. Sebelumnya, Belgia (1986), Inggris (1990), dan Argentina (2014) mengalami hal serupa.

Pada laga final 15 Juli 2018, talenta muda Perancis yang mengandalkan speed and power, akan diuji kemampuan dan nyalinya menghadapi Luka Modric cs.

Kroasia yang tampil impresif, sarat pengalaman, kolektivitas tim,  dan tak kenal menyerah, menjadi ancaman serius bagi Perancis.

Dari segi usia, starting XI Timnas Perancis, diisi tiga pemain yang berusia 30 tahun ke atas, yaitu: Hugo Lloris (32), Blaise Matuidi (31), dan Olivier Giroud (32)Untuk yang dibawah 30 tahun ada delapan pemain, yaitu:Benjamin Pavard (22)Raphael Varane (25); Samuel Umtiti (24); Lucas Hernandez (22)Paul Pogba (25); N'Golo Kante (27)Kylian Mbappe (20), dan Antoine Griezmann (27). Jika dipukul rata, berusia : 23,63 tahun. Tim Ayam Jantan juga merupakan skuad termahal di Piala Dunia 2018.

Bandingkan dengan starting XI Timnas Kroasia , diisi lima pemain yang berusia 30 tahun keatas, yaitu: Danijel Subasic (34); Ivan Strinic (31); Iwan Rakitic (30); Luka Modric (32), dan Mario Mandzukic (32). Untuk yang dibawah 30 tahun ada enam pemain, yaitu:  Sime Vrsaljko (26); Dejan Lovren (29); Domagoj Vida (29);  Marcelo Brozovic (26);  Ante Rebic (25); dan Ivan Perisic (29).  Jika dipukul rata, berusia : 29,36 tahun.

Meskipun Saya menyukai Timnas Perancis, tetapi Saya lebih menjagokan Timnas Kroasia memenangkan laga pemuncak ini.  

Antoine Griezmann cs akan semakin matang saat pagelaran EURO 2020, dan Piala Dunia 2022 di Qatar nanti.

Jika Kroasia berhasil mengalahkan Perancis, maka dipastikan lahir juara baru. Kroasia layak dianugerahi gelar "raja sepakbola sejagat". Saatnya menduduki singgasana itu.

Agar lebih nyaman menonton, jangan lupa sediakan kopi hangat dan kacang Garuda. Jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.  Selamat menyaksikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun