Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, bahasa, etnis, hingga agama. Keberagaman agama di Indonesia memupuk rasa toleransi yang tinggi terhadap masyarakatnya. Di Indonesia sendiri terdapat 6 agama utama yang diakui meliputi islam, kristen, katolik, hindu, budha, dan khonghucu.Â
Di Jawa Tengah khususnya kota Semarang yang merupakan ibu kota provinsi memiliki tempat wisata sejarah sekaligus religi. Dilihat dari sejarahnya kota Semarang dulunya adalah pelabuhan utama yang digunakan sebagai lintas perdagangan ekonomi sehingga banyak pedagang dari bangsa lain yang masuk. Selain berdagang mereka juga menyebarkan ajaran agama mereka melalui perkawinan sehingga membentuk sebuah keluarga kecil hingga menjadi perkampungan di kota Semarang. Nah, berikut 6 tempat wisata sejarah religi di kota Semarang.
1. Islam
Masjid Taqwa Sekayu adalah masjid tertua di Jawa Tengah yang terletak di Jl. Sekayu Raya, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50132 . Masjid yang berdiri tahun 1413 ini didirikan oleh murid Sunan Gunung Jati, Kyai Damal. Masjid Taqwa Sekayu memiliki hubungan dengan Masjid Agung Demak yaitu dulunya kampung sekayu adalah tempat penampungan kayu jati pilihan untuk membangun Masjid Agung Demak, tetapi saat itu Kyai Damal dan pekerja merasa kesulitan unuk beribadah maka dibangunlah masjid untuk beribadah di kampung tersebut.Â
2. Kristen
G.P.I.B Immanuel Semarang adalah gereja kristen tertua di kota Semarang bahkan disebut sebagai gereja kristen tertua di Jawa Tengah lokasi berada di kawasan kota lama Semarang. Gereja ini kerap disebut gereja blenduk karena kubahnya yang menggembung. Gereja ini dibangun 1753 oleh H.P.E de Wilde yang merupakan warga negara Belanda. Gereja ini dibangun ketika Belanda menjajah Indonesia sehingga ornamen dan bentuk bangunan Belanda masih melekat.
3. Katolik
Gereja Santo Yusuf atau dikenal gereja gedangan adalah gereja katolik tertua di kota Semarang. Lokasi gereja ini berada di Jl. Ronggowarsito No.11, Rejomulyo, Kec. Semarang Tim., Kota Semarang, Jawa Tengah 50127 . Gereja Santo Yusuf ini dirancang oleh W.I van Bakel tahun 1870 dengan menghabiskan 110.000 gulden. Gereja ini dibangun karena keprihatinan PAstor Lambertus Prinsen karena jemaat beribadah di G.P.I.B Immanuel yang merupakan gereja kristen.Â