Mohon tunggu...
bagas wahyu
bagas wahyu Mohon Tunggu... mahasiswa S1 - Aqidah dan Filsafat Islam

Filsafat adalah pedang, jika anak kecil yang memegangnya akan diperintah untuk meletakkannya, tetapi jika orang dewasa yang memegangnya, akan digunakan sebagaimana mestinya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Maulana Jalaluddin Ar - Rumi, Menyelami Samudra Cinta Dengan Kapal Selam Filsafat Dalam Arus Tasawuf

5 Juni 2025   08:10 Diperbarui: 5 Juni 2025   08:26 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://pin.it/2LAj5f195

Jalaluddin Rumi atau lebih dikenal dengan Maulana Rumi, adalah seorang filsuf Islam yang menganut arus filsafat cinta. Maulana Rumi lahir di Balkha pada tanggal 6 Rabi'ul Awal 604 H atau 30 September 1207 M. Beliau merupakan putra dari Bahauddin Muhammad atau lebih dikenal dengan Bahauddin Walad yang merupakan garis keturunan dari Abu Bakar As-Shiddiq.

Jalaluddin Rumi meninggal pada tanggal 5 Jumadil Akhir 672 H/1273 M. Dalam Fihi Ma Fihi (salah satu maha karya rumi) dikatakan bahwa "demikianlah hari mengucapkan salam perpisahannya, siang telah mengumandangkan azan dan pada petang telah terdengar kabar bahwa 2 matahari telah hilang, ialah Maulana Rumi, ia pergi bersamaan dengan perginya sang penerang dunia." Ada syiir yang konon katanya syiir tersebut adalah syiir terakhir yang dibuat olehya, yaitu

Di malam sebelumnya aku bermimpi

Melihat seorang syekh di pelataran rindu,

Ia menudingkan tangannya padaku dan berkata:

"Bersiap-siaplah untuk bertemu denganku."

Sumber : https://pin.it/625mmF32m
Sumber : https://pin.it/625mmF32m

Samudra Cinta

Maulana Rumi adalah seorang filsuf Islam sekaligus tokoh dalam aliran tasawuf. Ia juga memiliki pandangan tersendiri tentang hakikat makna dan bentuk. Pemikirannya tentang cinta membuatnya menjadi ulama yang ahli di dalam bidang filsafat maupun tasawuf. Bagi rumi, cinta kepada manusia sejatinya akan hilang ataupun sirna, tetapi cinta kepada pemilik cinta ini adalah hakikat cinta yang sebenarnya. Menurut Rumi, bentuk hanyalah penampakan luar yang memiliki perbedaan antara satu dan yang lainnya. Tetapi, sesuatu yang terkandung di dalam beberapa bentuk itu hakikatnya tetaplah satu, makna dari mereka adalah suatu kesatuan makna.

Mahakarya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun