Dalam lanskap industri kecantikan Indonesia, nama Wardah begitu lekat dengan dua kata: halal dan inspiratif. Namun, di balik nama besar itu, berdiri sosok sederhana yang membangun semuanya dari nol, Ibu Nurhayati Subakat, apoteker lulusan ITB, sekaligus ibu dan pemimpin visioner.
Perjalanan yang Tidak Instan
Nurhayati memulai kariernya sebagai apoteker di sebuah rumah sakit. Namun, semangat kewirausahaan yang kuat membawanya mendirikan perusahaan kecil bernama PT Pusaka Tradisi Ibu pada tahun 1985. Saat itu, produknya masih terbatas, dengan pasar yang belum mengenal kosmetik halal.
Namun tragedi tak bisa dihindari, pabrik kecilnya mengalami kebakaran hebat. Alih-alih menyerah, ia membangun ulang bisnisnya dengan semangat lebih besar. Dari titik nol, ia menciptakan Wardah, dengan fokus pada kosmetik halal yang saat itu masih sangat jarang ditemui di Indonesia.
Menjawab Kebutuhan Pasar Muslimah
Wardah tidak sekadar menjual kosmetik. Ia menjawab kebutuhan muslimah akan produk kecantikan yang tidak hanya mempercantik, tapi juga membawa rasa tenang dan sesuai dengan nilai-nilai yang mereka pegang. Visi inilah yang membuat Wardah berkembang cepat---bukan karena tren, tapi karena kepercayaan dan kredibilitas.
Bukan Hanya Bisnis, Tapi Dakwah Kebaikan
Wardah bukan hanya tentang lipstik dan skincare. Nurhayati percaya bahwa bisnis harus punya nilai. Ia mendidik timnya dengan nilai etos kerja, kejujuran, dan kepekaan sosial. Ia juga banyak terlibat dalam pemberdayaan perempuan dan UMKM, menjadikan bisnisnya sebagai sarana dakwah yang elegan.
Penghargaan dan Pengaruh
Nurhayati Subakat telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Ernst & Young Entrepreneur of The Year dan masuk daftar Forbes Indonesia's Inspiring Women. Namun, ketenangan dan kesederhanaannya membuatnya tetap membumi, bahkan ketika brand-nya kini merambah ke berbagai negara.
Mengapa Kita Harus Belajar dari Nurhayati?
Karena ia membuktikan bahwa perempuan bisa jadi pemimpin tanpa harus kehilangan sisi keibuannya.
Karena ia membuktikan bahwa bisnis bisa sukses besar tanpa mengorbankan integritas.
Karena ia membuktikan bahwa nilai spiritual dan bisnis bisa berjalan seirama.
 "Kunci dari sebuah keberhasilan bukan hanya kerja keras, tapi juga keikhlasan dan niat baik." --- Nurhayati Subakat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI