Mohon tunggu...
Bagas Pandji
Bagas Pandji Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa semester 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sejarah Perkembangan Filsafat Dakwah

29 September 2025   22:20 Diperbarui: 29 September 2025   22:16 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Nama: Bagas Pandji

Kelas : 3 C

Filsafat merupakan usaha manusia untuk mencari kebijaksanaan atau hikmah dengan tujuan menemukan kebenaran yang sedalam-dalamnya sesuai kemampuan akal budi manusia. Para filsuf dari masa ke masa memiliki pandangan yang beragam tentang hakikat filsafat, tetapi secara umum mereka sepakat bahwa filsafat adalah upaya menggunakan akal untuk memahami dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai kehidupan. Filsafat hadir sebagai sarana manusia untuk menafsirkan keberadaan segala sesuatu, baik yang berhubungan dengan alam semesta (kosmologi), dengan manusia itu sendiri (antropologi), maupun dengan Tuhan (teologi).

Melalui aktivitas berpikir, manusia berusaha membangun pemahaman mengenai ketiga hal tersebut, termasuk bagaimana hubungannya satu sama lain. Namun, hasil pemikiran yang dihasilkan oleh filsafat bersifat relatif dan spekulatif. Artinya, kebenaran yang diperoleh bukanlah kebenaran mutlak, melainkan kebenaran yang perlu diuji kembali. Oleh karena itu, filsafat mendorong manusia untuk terus melakukan pembuktian secara empiris di dunia nyata melalui penelitian dan observasi. Dari proses inilah kemudian lahir konsep-konsep dan teori-teori yang lebih konkret dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Menurut M. Bahri Ghazali, filsafat memiliki beberapa karakteristik utama yang menjadi ciri khasnya. Pertama, filsafat mengajarkan manusia untuk berpikir radikal, yaitu berpikir hingga ke akar persoalan dan mencari hakikat atau substansi dari sesuatu. Kedua, filsafat bersifat universal dan konseptual, membahas hal-hal yang bersifat umum dan merumuskan konsep sebagai hasil pengamatan terhadap kenyataan. Ketiga, pemikiran filsafat harus koheren dan konsisten, artinya sesuai dengan kaidah logika dan tidak mengandung kontradiksi. Keempat, filsafat disusun secara sistematis, di mana setiap bagian saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan pemahaman yang utuh. Kelima, filsafat bersifat komprehensif, mencakup pandangan yang menyeluruh dan tidak hanya melihat permasalahan dari satu sisi saja. Terakhir, filsafat mendorong kebebasan berpikir, yakni kebebasan dari prasangka sosial, budaya, maupun agama, sehingga dapat menghasilkan pandangan yang objektif dan rasional.
Dengan demikian, filsafat tidak hanya sekadar memikirkan sesuatu secara mendalam, tetapi juga menjadi jalan bagi manusia untuk terus mencari kebenaran, mempertanyakan apa yang sudah diyakini, dan menyusunnya menjadi sistem pengetahuan yang lebih jelas dan bermanfaat bagi kehidupan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun