Menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan.
Urgensi Ketahanan Pangan di Indonesia
Indonesia, sebagai negara agraris, secara teoritis memiliki potensi besar dalam mencapai ketahanan pangan. Namun, kenyataannya masih banyak tantangan yang menghambat pencapaian tersebut. Berdasarkan data BPS, prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan masih tinggi di sejumlah provinsi, terutama di wilayah Indonesia bagian timur seperti Papua dan Papua Barat.
Indeks Ketahanan Pangan (IKP) 2023 menunjukkan bahwa ketahanan pangan di Indonesia mengalami disparitas antarwilayah. Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Maluku Utara mencatat skor IKP rendah, sementara provinsi seperti Sumatera Utara dan Jawa Barat menunjukkan skor yang lebih baik (Katadata, 2023).
Permasalahan utama dalam ketahanan pangan nasional antara lain:
Distribusi pangan yang belum merata,
Ketergantungan pada beras sebagai bahan pokok utama,
Kurangnya diversifikasi produksi dan konsumsi pangan,
Rendahnya produktivitas petani kecil,
Perubahan iklim dan bencana alam yang mengganggu produksi pangan.
Kesenjangan kehidupan mempengaruhi aksesibilitas dalam memperoleh bahan pangan.
Rendahnya kesejahteraan petani dan kurangnya minat anak muda untuk menjadi petani moderen