Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kembali menjatuhkan sanksi terhadap pemain yang anarkis terhadap wasit. Kali ini Komdis PSSI menjatuhkan hukuman untuk empat pemain Persikabo Bogor.
Aksi main pukul yang dilakukan empat pemain Persikabo itu terjadi pada 24 April 2013 saat menghadapi Persikad Depok dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia. Wasit Jujuk Suharto dan Asistennya, Sumanda menjadi bulan-bulanan pemain dan ofisial Persikabo.
Penyebabnya, wasit menganulir gol yang diciptakan pemain Persikabo ke gawang Persikad. Keputusan wasit membuat pemain dan ofisial Persikabo marah. Mereka pun menghakimi wasit. Pertandingan itu berakhir dengan skor 0-0.
Dalam situs resmi PSSI pada Rabu (15/5/2013), empat pemain Persikabo, Dedi Haryanto, Wahyu Kopriana, Mustopa Aji dan Agus Salim mendapat hukuman sanksi tegas dari Komdis PSSI.
Dedi dan Wahyu mendapat hukuman larangan bermain selama setahun ditambah denda sebesar 50 juta Rupiah. Keduanya terbukti bersalah karena melakukan tendangan di bagian belakang badan asisten wasit.
Sedangkan Mustopa dan Agus yang tertangkap kamera mendorong asisten wasit diskors dua pertandingan tanggal 28 Mei dan 5 Juni 2013. Mereka juga didenda 10 juta Rupiah.
Selain pemain, Komdis PSSI juga menghukum Manajer Teknik Persikabom Edison Huta H. Hean dengan hukuman dilarang aktif selama tiga tahun di dunia sepak bola. Dia juga didenda 100 juta Rupiah. Edison dinilai sudah melakukan penganiayaan kepada wasit.
Komdis PSSI juga memberikan skorsing dua pertandingan tanpa penonton kepada Panpel Persikabo tanggal 28 Mei dan 17 Juni 2013. Panpel juga didenda sebesar 20 juta Rupiah.
Sebelumnya, Komdis PSSI juga menjatuhkan hukuman dilarang tampil seumur hidup kepada penyerang Persiwa Wamena, Pietar Rumaropen yang terbukti menonjok wasit Muhaimin hingga mengalami luka di bibirnya.
Hukuman yang teramat berat oleh Komdis PSSI, layaknya hukuman mati yang ditanggung para pemain. Maka dari itu mulai sekarang berhentilah mengumbar nafsu amarah pada pengadil saat bertanding.
