Mohon tunggu...
baderi imam muchdi
baderi imam muchdi Mohon Tunggu... Security - CISO, IS Auditor,

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Orba Cekal Infiltrasi PKI

30 September 2020   15:28 Diperbarui: 30 September 2020   15:31 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Oleh: Baderi

Diskusi Sejarah

Hari ini Rabu 30 September 2020 tepat 55 tahun yang lalu telah terjadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. Peristiwa Gerakan 30 September 1965 oleh PKI yang kemudian dikenal dengan G30S PKI hingga kini diingat bangsa Indonesia.

Tadi malam Selasa (29/9) pukul 08.00 WIB hingga Rabu (30/9) pukul 00.30 dini hari, selama lebih kurang 4,5 jam pemirsa diajak belajar kembali tentang sejarah ideologi PKI di Indonesia dari berbagai perspektif dan latar belakang. Diskusi yang bertema "Ideologi PKI masih Hidup?" yang diangkat oleh Karni Ilyas dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) disiarkan oleh TvOne. Karni Ilyas menghadirkan Salim Said-GB Unhan, Mahfud MD-Menko Polhukam, Marsudi Suhud-Ketua PBNU, Gatot Nurmantyo-Mantan Panglima TNI, Tgk. Zulkarnaen-MUI, Arteria Dahlan-PDIP, Ilham Aidit-anak DN Aidit, Sukmawati S-Anak Soekarno, Agus W-Gub Lemhanas, Fadly Zon-Gerindra, Anhar Gonggong-Sejarawan UI.

Diskusi Sangat hangat, lugas dan bernash menurut pendapat masing-masing narasumber. Pemirsa mendapat pengetahuan dan informasi berharga dari narasumber yang berimbang antara perspektif kiri, kanan dan tengah. Perspektif kiri diwakili Arteria Dahlan, Sukmawati, dan Ilham Aidit. Perspektif kanan diwakili Tgk Zulkarnaen, Gatot Nurmantyo, Fadly Zon. Perspektif Pertengahan diwakili Salim Said, Marsudi Suhud, Mahfudz MD, Anhar Gonggong.

Singkatnya, perspektif kiri berpandangan bahwa G30S/PKI benar terjadi namun ada pemutarbalikan fakta oleh penguasa orba. PKI sudah dibubarkan sehingga tidak dapat hidup lagi di Indonesia. Isu yang diangkat kelompok tertentu tentang kebangkitan PKI merupakan politik stigmatisasi yang menyerang pemerintah dan partai pemenang pemilu 2014 dan 2019 yaitu PDIP.

Perspektif kanan berpandangan bahwa G30S/PKI benar terjadi dan tidak ada pemutarbalikan fakta, justeru pembela PKI yang selalu memutarbalikan fakta sejarah. Fakta menunjukan bahwa PKI adalah pengkhianat, pembantai dan pemberontak sejak tahun 1948. Ideologi  PKI tidak akan pernah mati sampai kapanpun sehingga harus selalu diwaspadai kebangkitan PKI dan mencegah agar sejarah kelam bangsa ini terulang kembali.

Perspektif pertengahan mengambil posisi tidak memihak, menganggap keduannya sesama komponen bangsa, dan mengajak untuk saling memberi maaf. Semua komponen bangsa harus bersatu dan berpikiran ke depan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahtetaan rakyat. Sependapat dengan pandangan bahwa sejarah kelam bangsa atas tragedi Pemberontakan PKI 1948 dan G30S/PKI tidak boleh terjadi lagi. Bangsa Indonesia sudah sepakat bahwa PKI harus dibubarkan, komunisme dilarang. Bangsa Indonesia telah sepakat bahwa ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila.

Infiltrasi PKI

Ada yang menarik dalam diskusi di IlC tersebut dari salah satu narasumber yang menagatakan bahwa sejak pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948, PKI senantiasa berusaha untuk merebut kekuasaan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan yaitu melakukan infiltrasi ke tubuh pemerintah dan militer. Selama 17 tahun PKI telah berhasil melakukan infiltrasi ke pemerintah dan militer yang ujungnya mengambil momentum yang tepat dan melakukan pemberontakan melalui G30S/PKI.

Sejarah infiltrasi PKI ke tubuh Pemerintah dan militer ini yang digunakan orde baru (orba) sebagai pelajaran penting. Pemerintah orba kemudian menyusun alat untuk mendeteksi sejak dini kemungkinan PKI menyusupkan pengikutinya masuk menjadi organik Pemerintah dan atau militer. Alat tersebut dinamakan penelitian khusus (litsus) atau penelitian personil (litpers).

Litpers

Penelitian personil (litpers) merupakan alat untuk memeriksa calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri. Biodata calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri diperiksa dan diverifikasi hingga level desa, kelurahan, dan/atau koramil. Kegiatan profiling ini dilakukan untuk tahap awal mengetahui dan mendeteksi seluk beluk latar belakang calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri apakah terlibat atau memiliki keterkaitan dengan PKI.

Calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri diminta mengisi sejumlah pertanyaan tertulis yang berisi tentang jati diri, sejarah hidup, sejarah pergaulan, riwayat organisasi, riwayat pendidikan dan berbagai pertanyaan berkenaan dengan diri calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri.

Pertanyaan tertulis tersebut harus dijawab dengan tulisan tangan sendiri untuk melihat konsistensi dan karakter calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri. Bentuk tulisan tangan menjadi sumber informasi  mengenai karakter calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri dengan menggunakan ilmu graphology.

Tidak cukup disitu, calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri harus menjalani wawancara mental ideologi. Dalam wawancara ini calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri diperiksa dan dideteksi apakah ada aviliasi atau keterkaitan dengan PKI. Di samping itu, ada pertanyaan-pertanyaan lainnya untuk mendalami jati diri calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri.

Personil yang melakukan litpers merupakan orang yang sangat berkompeten dalam melakukan wawancara dan elisitasi (pendalaman) hingga mampu membuat calon pegawai pemerintah atau calon anggota TNI/Polri bercerita apa adanya. Mereka dididik dan dilatih dengan kurikulum yang sangat memadai. Di samping itu, mereka sangat intensif berkomunikasi, berdiskusi dan berkoordinasi terkait dengan tugas dan fungsi litpers dengan sesama personil litpers.

Litpers ini kemudian menjadi salah satu alat yang efektif dan dapat diandalkan pemerintah orba dalam melakukan cegah dan tangkal terhadap infiltrasi PKI atau pengikut PKI ke dalam tubuh pemeritahan dan TNI/Polri. Ideologi PKI dicegah fan ditangkal agar tidak masuk ke tubuh pemerintah, TNI/Polri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun