Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Financial

Waspadai Jeratan Utang yang Semakin Menggurita

12 November 2020   07:01 Diperbarui: 12 November 2020   07:10 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Waspadai jeratan hutang menjadi salah satu upaya positif yang perlu dilakukan untuk mencapai hidup sejahtera. Apalagi akhir-akhir banyak beredar berbagai tawaran hutang atau pinjaman, bahkan ada juga yang menawarkan hutang tanpa jaminan dan survey apapun .  

Tentu saja penawaran tersebut menarik perhatian banyak orang, hingga lupa dengan segala resiko dan konsekuensinya apabila gagal melunasi hutang tersebut.

Prosenya yang cukup mudah dan cepat, hingga menyebabkan banyak orangyang menjadi lupa diri, kehilangan intuisi keuangannya. Yang ada hanya bagaimana mendapatkan uang pinjaman secara cepat, persoslan bagaimanan pengembaliannya dipikir belakangan.

Budaya konsumtif di era global seperti sekarang ini sudah meluas, mulai dari masyarakat perkotaan hingga di pedesaan. Bahkan pola hidup konsumtif pun mulai menjalar ke anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Yang kemudian menjebak mereka ke dalam jeratan hutang, hanya karena ke-ingin-nan untuk memiliki sesuatu di luar kemampuan keuangan mereka.

Tak Ada Jalan Pintas

Tak ada teknik sulap yang dapat dilakukan untuk melunasi hutang. Tak ada jjuga alan pintas untuk menyelesaikan hutang-hutang yang sudah terlanjur menumpuk. Meskipun belajar tentang semua strategi apa pun dan di manapun, hutang tetap saja harus dibayar dengan uang.

Mentor terbaik dari Public Gold, Tn. Mohd Zulkifli Shafie dalam buku yang berjudul "MISI BEBAS HUTANG", menjelaskan dengan gambling dan selalu mengingatkan untuk waspadai jeratan hutang.

"Tak perlu tampak kaya, yang penting dompet kita tebal."  begitulah yang selalu beliau samapaikan kepada kami untuk selalu menjaga pola hidup sederhana. Sebab hutang merupakan tabungan di masa depan yang sedang dihabiskan dimasa sekarang.

Yang penting menjaga pola hidup sederhana dan waspadai jeratan hutang yang menggoda.  jangan sampai terjebak karena kelalaian akibat pengaruh budaya konsumtiif. Setiap guru pasti memiliki cara yang berbeda. Namun secara garis besarnya tetap sama, sebagimana dijabakan berikut:

1. Pastikan Mampu

Pastikan mampu membayar hutang sesuai waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Kalau tidak mampu, harus segera kerja keras cari uang supaya mampu mencicilnya. 

Sebaiknya sebelum berhutang kita sudah tahu mampu atau tidaknya untuk melunasi nya hutang tersebut. Hati-hati jangan menunda-nunda angsuran hutang tersebut, sebab selain dapat dikenakan denda akumulatif juga menurunkan kredibilitas.

2. Simpanan Dana Darurat

Agar dikemudian hari tidak terjebak kedalam jeratan hutang, maka fokuslah untuk  menyimpan 3 bulan pendapatan sebagai dana darurat. Guna mengantisipasi kalau ada kecemasan atau  keadaan darurat keuangan yang harus segera diselesaikan  Tak perlu mencari tambahan hutang lagi, gunakan uang yang ada di simpanan darurat itu saja.

3. Fokus lunasi hutang

Hutang memang wajib dibayarkan untuk itu fokus dengan melunasi hutang satu per satu. Paling baik, fokus pada hutang yang paling kecil dulu. Supaya dapat kelihatan hasilnya dengan segera, sehingga dapat  memotivasi untuk segera melunasi hutang-hutang yang lain. 

Dan selama proses pelusan hutang tersebut, jangan menambah hutang baru lagi, apalagi untuk tujuan konsumtif. hal tersebut sangat berbahaya dan dapat menambah beban hutang baru lagi.

4. Kembangkan Uang Dalam Bentuk Simpanan

Saat sebagian hutang yang dimiliki lunas atau berkurang, jangan gatal tangan dengan mencoba membuat hutang baru. Apalagi sampai terjebak  dengan menaikkan platform pinjamannya, hal tersebut cukup beresiko dan akan semakin memerosokan kedalam gurita hutang. Yang sebaiknya dilakukan adalah fokus kembangkan uang yang biasa kita gunakan untuk mengangsur hutang, dalam bentuk simpanan

Maka, gunakan duit yang selama ini menjadi angsuran, untuk investasi yang aman dan evergreen. dalam hal ini emas. Sebab dalam jangka panjang emas menjadi simpanan yang menuguntungkan dan hampi tidak ada resiko kerugiannya. Tambah simpanan emas dengan membelinya sedikit demi sedikit. 1 gram setiap bulannya menuju 1 kg setiap keluarga.

Apabila simpanan emas sudah cukup banyak, dengan minimal jangka penyimpanan 2 tahun, tentunya nila jual emas tersebut akan sangat menguntungkan. 

Dan emas tersebut dapat dijual  untuk membeli tanah / rumah. Atau ketika ada keinginan mau tukar kendaraan bermotor yang lebih baik, belilah secara tunai! Lalu ulangi simpan emas lagi sedikit demi sedikit.

5. Bebas Keuangan

Posisi bebas keuangan merupakan dambaan setiap orang yang ingin hidup tenang bersama dengan keluarga yang dicintainya untuk menikmati indahnya kehidupan. Sebab kita memiliki UANG dan kita juga memiliki WAKTU kita sendiri bersama keluarga tercinta. Dengan pengelolaan keuangan yang benar, bukan mustahil untuk mencapai kebebasan keuangan. Dimana harta yang kita investasikan sebelumnya , sudah mampu memberi pendapatan yang cukup untuk kita hidup.

.

Nah, demikian tips untuk waspadai jeratan hutang yang apabila dibiarkan akan semakin mengurita. Misi bebas hutang menjadi solusi terbaik, agar hidup menjadi lebih tenang, bebas dari tagihan penagih yang datang tanpa pernah diundang. 

Untuk itu mulailah dengan menjaga pola hidup sederhana, penuhi kebutuhan wajib dan hindari berbelanja karena keinginan yang menjadikan kita konsumtif.  Semoga menginspirasi dan bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun