Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cara Sederhana Jadi Kaya

10 September 2019   00:10 Diperbarui: 10 September 2019   00:12 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi kaya adalah keinginan banyak orang, walupun mereka sendiri tidak memahami hakekat kekayaan itu sendiri. Secara sederhana seseorang dapat disebut kaya jika penghasilannya mampu mencukupi pengeluaran bulanan  dan tidak ada beban hutang.  Seseorang yang mempunyai penghasilan besar belum tentu kaya, jika masih ada hutang yang menjadi beban atau kewajiban  bulanannya. Kemampuan dalam mengatur keuangan yang akan menjadikan seseorang kaya dan mencapai financial freedom.

Adapun cara atau langkah sederhana menjadi kaya dapat dijabrakan sebagai berikut:

  • Hidup hemat atau sederhana, artinya dalam kehidupan sehari-hari hidup dengan apa adanya tidak perlu berlebihan atau bermewah-mewah. Seperti yang disampaikan mentor emas bapak Mohd Zulkifli Shafie dalam bukunya MISI BEBAS HUTANG: "Biarlah tidak nampak bergaya, asalkan poket kita kaya". Bijak dalam mengatur keuangan, gunakan uang untuk belanja kebutuhan bukan karena keinginan.
  • Disiplin menabung, lakukan dengan konsisten sehingga menjadi tabiat  atau kebiasaan yang baik. Menabunglah di awal, buka di akhir menunggu sisa uang belanja, sebab tak akan pernah ada sisa kalau tidak dipaksakan. Tabunglah 10% atau lebih dari penghasilan bulanan kita. 10% yang kita tabung adalah langkah untuk memperkaya diri kita sendiri, sedangkan 90% yang kita belanjakan akan memperkaya orang lain. Uang receh hasil kembalian saat belanja juga bisa dimanfaatkan untuk ditabung  selanjutnya di tukar atau dibelikan emas. atau ditukar di toko-toko yang sering membutuhkan uang receh.
  • Bijak berhutang, itu yang selalu diingatkan para pakar keuangan. Hindarilah hutang negatif, seperti yang akhir-akhir banyak sekali orang yang berhutang dan kemudian menyesal karena terjebak dengan hutang itu sendiri. Berbagi fasilitas kemudahan berhutang di media masa, sering dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumtif yang ujung-ujungnya berakhir tidak menyenangkan. Gunakanlah hutang positif untuk menambah ast kekayaan kita, seperti; fasilitas kredit rumah, tanah kavling, ruko dan lain sebagainya. Yang nilainya  akan meningkat dalam jangka panjang sebagai bentuk investasi yang menguntungkan.
  • Miliki simpanan dana darurat, yang akan berguna ketika ada kebutuhan yang harus secepatnya diselesaikan. menurut para pakar keuangan besarnya simpanan dana darurat adalah 3 hingga 6 kali pendapatan bulanan. Gambarannya jika total pendapatan kita dalam sebulan Rp 10 juta, maka besarnya jumlah simpanan darurat yang sebaiknya dimiliki adalah Rp 30 juta hingga Rp 60 juta. Simpanlah dana darurat tersebut ke dalam akun atau rekening khusus. yang selalu menjadi masalah dalam menyimpan adalah tingkat kebocoran uang yang begitu besar dibandingkan dengan jumlah yang yang di simpan. Untuk mengatasi kebocoran keuangan sebaiknya gunakan emas sebagai salah satu bentuk simpanan selain uang di bank.
  • Miliki simpanan dana cadangan, merupakan dana yang akan digunakan ketika terjadi sesuatu yang menyebakan kehilangan pekerjaan (PHK), kecelakaan atau musibah dan bencana, sehingga kehilangan pendapatan bulanan. Besarnya simpana dana cadangan  antara 6 hingga 12 kali pendapatan bulanan.  Jika pendapatan Rp 10 juta perbulan, maka simpanan dana cadangan sebaiknya Rp 60 juta hingga Rp 120 juta. Akan lebih aman simpanan dana cadangan di simpan dalam dalam bentuk emas logam mulia. Sebab emas batangan atau logam mulia akan lebihmudah menyimpannya dan menjadi sulit ketika akan mengeluarkannya. Jika di hitung dalam emas, maka setiap orang sebaiknya memiliki simpanan emas 100 gram atau 1000 gram untuk setiap keluarga. Mulai saja dengan menyimpan emas 1 gram setiap bulan, dari pengalaman pribadi dan orang lain kurang dari 36 bulan sudah berhasil menyimpan 100 gram emas. sebab naluri emas memang untuk di simpan.
  • Buka dan aktifkan kran-kran uang, sebagai bisnis atau usaha sampingan yang dapat menghasilakn tambahan penghasilan, tanpa mengganggu pekerjaan utama. Menjadi pebisnis online, reseller suatu produk, agen suatu produk, bisnis jaringan dan lain sebagainya.
  • Berinvestasi, merupakan langkah awal memperoleh penghasilan pasif. Pilih jenis investasi yang aman dan minim resikonya, sambil belajar guna lebih memahami yang berkaitan dengan investasi.  Hati-hati dengan berbagai tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi atau besar (investasi bodong). Rata-rata investasi menghasilkan keuntungan 15% per tahun, jika ada yang berani menjanjikan keuntungan 20% per tahun , lebih baik tinggalkan saja.
  • Tingkatkan penghasilan pasif, sebab daya beli uang semakin lama semakin merosot sebagi akibat dari inflasi yang pasti terjadi dan di alami oleh semua negara di dunia ini. Biarkan uang bekerja untuk dan memberikan penghasilan pasif untuk kita, seperti; deposito, reksadana, saham, SUN, dan lain sebagainya
  • Teruslah berkarya dan tetap berinvestasi meskipun sudah tercapai financial freedom.  Membangun sumber daya manusia sebagai salah satu bentuk investasi di dunia pendidikan .
  • Terus bersyukur dan iklas berbagi,  sebab tidak semua dapat kesempatan dan kemampuan hidup yang sama. selalu berempati dengan sesama dan saudara dengan tulus dan iklas berbagi. Ikutilah aturan emas dengan menysihkan sebagian dari perngasilan kepada mereka yang membutuhkan baik perseorangan maupun melalui lembaga-lembaga amal. Ingatlah ada sebagian dari harta yang kita miliki merupakan hak dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Apapun namanya: infak, sodaqoh, kolekte, persepuluh, persembahan, dan lain-lain, yang penting niatnya tulus dan iklas berbagi.

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun