Mohon tunggu...
bacayok
bacayok Mohon Tunggu... Mahasiswa - bacayok

"Manusiakan Manusia"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Meningkatkan Pelestarian Desa Wisata: Tan Malaka Desa Selopanggung" Mahasiswa KKN-DR IAIN Kediri 2021

24 Juli 2021   14:04 Diperbarui: 24 Juli 2021   14:07 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2021 di Desa Selopanggung Kec. Semen Kab. Kediri mempunyai program yang berfokus pada program pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka mahasiswa KKN IAIN Kediri membuat sebuah artikel yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat khususnya masyarakat desa Selopanggung itu sendiri mengenai tempat bersejarah di desa Selopanggung.Tan Malaka merupakan sebuah tempat pemakaman yang berlokasi di desa Seloapanggung. Makam Tan Malaka ini sering dikunjungi oleh para mahasiswa yang ingin melakukan penelititian serta tak jarang para wisatawan lokal hanya ingin berkunjung dan berfoto di tempat tersebut.

     Yang menjadi daya tarik makam Tan Malaka adalah sejarah dari Tan Malaka itu sendiri. Tan Malaka (1921-1949)  adalah seorang pejuang dan pahlawan kemerdakaan nasional Republik Indonesia, yang menggunakan revolusi sebagai alat perjuangannya. Beliau sangat yakin hanya dengan revolusi Indonesia baru bisa merdeka. Dalam bidang politik, beliau berkeinginan agar Indonesia segera merdeka dan tak terbatas yaitu memberikan hak politik sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia dalam melakukan kegiatan politik, baik dalam berpartai dan menyampaikan pendapat. Kenyataam itulah yang membedakan antara pemikiran Tan Malaka dengan tokoh komunis lainya. Padahal komunisme tidak menerima pikiran orang lai dan sanggahan terhadap persamaan manusia. Oleh sebab itu, mereka tidak segan-segan melakukan penipuan, penghianatan dan pembunuhan untuk melenyapkan lawan politiknya meskipun dalam partainya.

Sedangkan beliau sangat menjunjung tinggi HAM dengan melarang pemerintah melakukan penindasan terhadap rakyat dan memberikan ruang politik pada rakyat untuik melakukan protes jika meraka meerasa ditindas oleh pemerintah. Selama 30 tahun terus menentang kolonialisme diberbagai daerah dan dianggap sebagai sosok yang menentang diplomasi belanda yang merugikan posisi Indonesia. Tan Malaka dikejar-kejar hingga ditembak dan dilenyapkan di kaki gunung wilis, Kediri tahun 1949. Ditanggal 28 Maret 1963, Presiden Soekarno mengangkat Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional. Namun nama Tan Malaka masih jarang terdengar dalam sejarang Indonesia.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Oleh karena itu tempat ini sangat bersejarah dan dijaga oleh masyarakat setempat. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan mengenai tempat bersejarah di desa Selopanggung ini sangat disayangkan terutama bagi masyarakat Kediri. Untuk itu artikel ini dibuat agar masyarakat milenial Kediri khususnya desa Selopanggung mengetahui serta dapat melestarikantempat dan budaya yang bersejarah di Indonesia salah satunya tempat bersejarah Makam Tan Malaka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun