Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saya Terpapar Covid-19: Kronologi dan Pelajaran yang Dipetik

29 Juli 2021   15:42 Diperbarui: 29 Juli 2021   15:57 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/Penulis ketika enjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19

Ketiga, jika sendainya anda ditawarkan isolasi  sebaiknya memilih isolasi mandiri di rumah atau selain rumah sakit, asalkan syarat kondisi kita tidak terlalu parah seperti yang kami alami ini. Cara ini untuk membantu pihak rumah sakit dan juga pasien lain yang mungkin kondisi lebih parah daripada kita yang sangat memerlukan penanganan intesif dari dokter dan perawat.

Keempat, terapi pemulihan dari Covid yang paling utama adalah mengendalikan pikiran kita. Berusahalah untuk senantiasa berpikir positif bahkan terhadap Covid itu sekalipun keberadaanya dapat membunuh kita sewaktu-waktu. Ubah cara berpikir kita, lihatlah Covid sebagai kesempatan kita untuk 'mengasingkan' diri dan merefleksi hidup kita sehingga tubuh kita berkesempatan istirahat dari segala rutinitas.

Terimalah isolasi mandiri sebagai kenyataan dan secara positif menggunakan kesempatan  isolasi mandiri   untuk "merefresh" sel-sel tubuh dan sistem kerja dalam tubuh kita. Untuk itu, hindari pikiran tentang pekerjaan, tanggung jawab di dalam rumah serta hal-hal lain yang memberatkan. Karena hal itu dapat saja memperlambat pemulihan dari Covid dan bahkan bisa berakibat fatal hingga  'membunuh' kita.

Kelima, jika terjangkit Covid jangan down dan mengutuk diri dalam pikiran kita dengan memandang Covid sebagai  aib. Siapa saja dapat terjangkit Covid seperti halnya kita dapat saja terjangkit flu atau pilek biasa. Hari ini anda, mungkin besok giliran mereka.

Nah, jika kita melakukan isolasi mandiri, sekembali dari rumah sakit segera melaporkan ke survailancer Puskemas dan juga kepada Ketua RT supaya bisa dipantau oleh Satgas Covid kelurahan atau kecamatan.   Untuk melapor ke survailancer Puskemas Oebobo, kami dibantu pak Gani Manisa, beliau juga anggota Satgas Covid, perwakilan dari Badan Penanggunglangan Bencana Daerah Provinsi NTT.

Keenam, pikiran kita fokus pada penyembuhan tentu didukung oleh pola makan kita; makanlah makanan bergizi, perbanyak konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C dan kurangi minum obat (jika gejalanya tidak ada, misalkan tidak demam maka tak perlu minum Paracetamol) , sedangkan tablet vitamin  wajib dikonsumsi. Istirahalah yang cukup, berjemur diri di pagi hari dan perlu juga mobilitas jika tidak bisa dilakukan di halaman rumah, lakukan di dalam kamar.

Terakhir,  vaksin itu bukan anti Covid, tetapi  vaksin dapat meningkatkan  herd immunity. Saya telah divaksin sebanyak dua kali beberapa bulan yang lalu (Maret dan April), kenyataannya tubuh saya masih diserang virus Covid.

Seandainya, tubuh saya belum divaksin, mungkin keadaan saya berbeda. Jika kembali kepada cerita saya di awal tadi, saya mengalami gejala diduga Covid seminggu sebelum di-swab, artinya virus Covid sudah seminggu bersarang dalam tubuh saya. Selama sepekan, imun tubuh saya berjibaku memerangi covid dan itu tak terlepas bantuan herd immunity yang diperoleh dari vaksin.

Jadi, bergegaslah untuk vaksin. Jauhkan diri dari informasi hoaks dan tak perlu ikut arus kebodohan massal yang dipertontonkan sekelompok masyarakat di negeri ini.

Pengalaman kecil ini tak bermaksud menggurui siapapun. Apa yang ditulis apa yang kami alami dan lakukan. Kekuatan kita pada pikiran kita. Karena pikiran kita mampu mengendalikan seluruh anggota tubuh dan sel-sel di dalamnya. 

Karena itu bebaskan pikiran kita dari segala beban dan energi negatif, fokuslah pada tujuan yakni penyembuhan diri dari Covid-19. Pikiran yang sehat, ditunjang imun yang sehat, dan di atas semua itu harus berlandaskan iman yang kokoh, untuk tak pernah berhenti berdoa, memohon kesembuhan dari Sang Tabib Ilahi, Tuhan Allah Sang Pemilik semesta raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun