GOOGBYE CHICAGO, FLY TO HONOLULU
Hari terakhir di Chicago, kota yang dikenal sebagai Windy City; Kota Berangin.
Pagi hari sudah bersiap; koper baru sudah diisi. Segera menuju tempat makan pagi. Kali ini tak banyak yang saya makan, hanya telur dadar, buah, jus apel dan susu murni.
Ketika akan berangkat, George mengingatkan tentang charger atau apa pun yang menempel di colokan hotel. Saya baru ingat charger iPad sepertinya ketinggalan di kamar.
Saya minta ijin ke George dan segera kembali ke kamar.
Walaupun sudah packing semalam, tetap saja ada yang kelupaan. Dan benar saja, ketika kembali ke kamar, di pojokan, charger masih menempel; saya berusaha mencari lagi ke depan, dan buku-buku pun masih ada dalam laci.
Alhamdulillah, untuk balik lagi ke kamar; jadi ngga ketinggalan barang-barang yang harganya cukup lumayan itu.
Saya berlari kecil menuju lobby, bergabung dengan teman-teman yang lainnya.
Pagi ini, van putih yang setia menemani selama kami di Chicago sudah tidak disewa lagi; berganti dengan dua mobil hitam yang dikemudikan 2 orang kulit hitam. Berdasi, rapi sekali.
Perjalanan menuju bandara cukup padat. Mungkin Karena ini hari Senin, jadi jalan raya cukup padat juga.
Sampai di bandara jam 08.00; langsung check in di luar bandara; bagasi langsung masuk ke bandara; dan kini kami semua sudah memiliki 2 bagasi masing-masing. Dimas nambah 1 bagasi, dan Dian bawa 2 bagasi yang dipinjam dari tasnya Dimas. Tak ada masalah kelebihan berat di bagasi. Semua lancar.