Mohon tunggu...
Azzahra Nabila Pandiangan
Azzahra Nabila Pandiangan Mohon Tunggu... mahasiswa

suka melakukan hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sampah Tak Sekadar Kotoran: Saatnya Kita Beralih dari Buang ke Olah

16 Oktober 2025   13:36 Diperbarui: 16 Oktober 2025   13:36 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masalah Lama yang Belum Usai

Setiap pagi, truk sampah berlalu di depan rumah kita. Kita lega --- seolah urusan selesai begitu kantong plastik berpindah tangan. Padahal kenyataannya, masalah baru saja dimulai.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, Indonesia menghasilkan lebih dari 68 juta ton sampah setiap tahun, dan hanya sekitar 11% yang berhasil didaur ulang. Sisanya menumpuk di TPA, mencemari sungai, bahkan kembali ke meja makan kita dalam bentuk mikroplastik. Ironis, bukan?

Sampah Adalah Cermin Gaya Hidup

Masalah sampah bukan semata urusan petugas kebersihan, tetapi refleksi budaya konsumsi kita.

Kita terbiasa dengan kemasan sekali pakai, belanja impulsif, dan pola pikir "asal bersih di rumah sendiri".

Padahal setiap keputusan kecil --- memilih sedotan plastik, membeli air botolan, membungkus makanan dengan styrofoam --- punya konsekuensi besar bagi lingkungan.

Jika gaya hidup tak berubah, berapa lama lagi bumi bisa menampung kebiasaan kita?

Dari "Buang" ke "Olah"

Solusi utama bukan sekadar "mengurangi sampah", tetapi mengubah cara berpikir tentang sampah.

Sampah bukan barang buangan --- tapi sumber daya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun