Mohon tunggu...
azzahra boogie ariefa harahap
azzahra boogie ariefa harahap Mohon Tunggu... -

sedang menempuh pendidikan D3 jurusan komunikasi di SV IPB juga bekerja sebagai team creative dan digital marketing di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang wedding.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa Dilarang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler oleh Orangtua, Itu Tidak Penting!

3 April 2022   19:39 Diperbarui: 3 April 2022   19:42 2125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan serangkaian program kegiatan belajar mengajar di luar jam pelajaran terprogram, yang dimaksudkan untuk meningkatkan pola berpikir siswa, menumbuhkan bakat dan minat siswa serta semangat pengabdian terhadap masyarakat. Selama ini ekstrakurikuler dianggap hal sampingan oleh banyak orang tua, pengisi kekosongan dan pelengkap akademis. 

Bahkan sering juga dikambinghitamkan sebagai alasan prestasi akademik anak menurun. Tak sedikit juga orang tua yang menganggap ekstrakurikuler tidak penting sama sekali, yang penting 11 nilai mata pelajaran anaknya bagus dan masuk rangking kelas sehingga untuk naik ke jenjang pendidikan selanjutnya jadi lebih mudah. 

Sama halnya dengan staf pengajar, banyak sekali guru yang menganggap ekstrakurikuler hanya mengganggu kegiatan belajar mengajar. Tugas guru yang dominan sampai intrakurikuler saja, kegiatan diluar itu tanggungjawab murid sendiri. Mungkin ada satu atau dua guru yang mau membimbing dalam kegiatan kegiatan ekstrakurikuler, yang lain menghilang atau bahkan melarang-larang. 

Kenapa? karena mereka berpikir hal tersebut bukanlah tanggung jawab mereka lagi. Tetapi terkadang di sini guru semakin kesulitan, ketika mereka tidak memegang kendali dan anak-anak tiba-tiba diluar kendali.

Selama ini banyak sekali kegiatan ekstrakurikuler yang belum dilaksanakan dengan optimal sehingga tampaknya tidak berguna. Banyak hal yang menyebabkan tidak optimalnya kegiatan ini. 

Misalnya tenaga pengajar kurang teralatih, manajemen organisasi yang kurang baik (karena organisasi dikelola secara mandiri oleh siswa dan kurangnya bimbingan dari orang yang lebih memahami) sehingga organisasi tersebut tampak rancu, hingga masalah keuangan. 

Pendidikan informal tidak kalah penting dengan pendidikan formal, karena di luarlah siswa benar-benar mengapliksikan semua ilmunya yang didapat dalam kelas. Bahkan di luar kelaslah kadang siswa menemukan apa yang dia sukai dan belajar membentuk karakternya sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun